Berawal dari sebuah hobi bermain
musik, 3 orang pemuda memutuskan untuk membentuk sebuah band sebagai penyaluran
hobi mereka untuk membuat beberapa lagu dan memaikannya sendiri. Putra boim de-lebon
(Vokal, Gitar), Izal (Drum), dan sy@msoe (Bass), mereka membentuk sebuah band
yang mereka namakan "The bilqish",
.
Mereka pun sering mengisi waktu senggang disela sela waktu kerja dan kuliah mereka dengan latihan bermusik di netral musik studio Banjarmasin yang secara tidak langsung menjadi markas mereka.
Mereka pun sering mengisi waktu senggang disela sela waktu kerja dan kuliah mereka dengan latihan bermusik di netral musik studio Banjarmasin yang secara tidak langsung menjadi markas mereka.
The
bilqish sendiri sering mengikuti ajang ajang
music indie nasional yang sering diadakan di Banjarmasin seperti indie fest,
meet label, soundversty
dan ajang ajang indie nasional lainnya
The bilqish sendiri sudah menelurkan dua belas
lagu sendiri diantaranya, "Tablet cinta", "Tak bisa setia", "Bicaralah", "Mengagumimu", "Bersamamu", "Takan bisa", "Tak berujung waktu", "Bukan jodohku", "Sedikit waktu", "Indonesia", "Merasa sendiri" dan "Satu satunya"
Lagu lagu mereka memenuhi semua
unsur ada yang bertemakan cinta, social, nasionalis semua teraransement dengan
apik dengan ciri karakter antar personel yang kental hingga melahirkan music
music The bilqish
The bilqish sendiri artinya ratu, dengan filosofi kami (The bilqish) ratu sebagai wanita yang agung, jadi menurut pandangan kami wanita itu tinggi derajatnya.. kami harus menyalurkan hobi kami (bermusik) untuk tetap berkarya menghasilkan music music yang berkualitas. Dengan aliran punk rock blues mereka mulai menghentakkan blantika music dengan membawa ruh aliran music sendiri sendiri. Permainan punk diwakili oleh sy@msoe sebagai pembetot bass, hentakan drum yang kencang berirama rock diwakili oleh izal dan tentu saja besutan gitar yang menyayat hati dengan irama blues diwakili oleh putra de lebon.Mereka berharap music mereka menambah perbendaharaan musik Indie Indonesia dan tentunya agar diterima oleh khalayak umum. Panggung ke panggung mulai mereka jajahi agar musik mereka di dengar oleh banyak orang. The bilqish! .... \m/
The bilqish sendiri artinya ratu, dengan filosofi kami (The bilqish) ratu sebagai wanita yang agung, jadi menurut pandangan kami wanita itu tinggi derajatnya.. kami harus menyalurkan hobi kami (bermusik) untuk tetap berkarya menghasilkan music music yang berkualitas. Dengan aliran punk rock blues mereka mulai menghentakkan blantika music dengan membawa ruh aliran music sendiri sendiri. Permainan punk diwakili oleh sy@msoe sebagai pembetot bass, hentakan drum yang kencang berirama rock diwakili oleh izal dan tentu saja besutan gitar yang menyayat hati dengan irama blues diwakili oleh putra de lebon.Mereka berharap music mereka menambah perbendaharaan musik Indie Indonesia dan tentunya agar diterima oleh khalayak umum. Panggung ke panggung mulai mereka jajahi agar musik mereka di dengar oleh banyak orang. The bilqish! .... \m/
Ingin mendengarkan karya kami kunjungi situs nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar