Get 4Shared Premium! TrialPay Referral Program

Selasa, 30 Oktober 2012

Kisruh Noah di makasar

Menjelang penampilan Noah di Makassar, sempat diberitakan sejumlah mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Makassar melakukan aksi demonstrasi menentang kehadiran band ini. Mereka beralasan Ariel tidak pantas menginjakan kaki di Makassar karena sebelumnya tersangkut kasus video porno.
Noah hari ini melangsungkan jumpa pers di Jakarta untuk membicarakan persiapan mereka tampil di di MEIS Ancol, Jakarta, pada Jumat 2 November, pekan ini.
Ada pertanyaan wartawan yang menyinggung masalah demonstrasi mahasiswa yang menolak kedatangan Noah. Drummer Reza yang menjawab merasa tidak ada demo sama sekali saat mereka tiba di Makassar.
"Kayaknya enggak ada apa-pa di Makassar kemarin," terang Reza
Uki juga menambahkan,"Awalnya kaget tapi pas sampai disana enggak ada apa-apa, malah disambut. Di sana rame bahkan melebihi kota-kota sebelumnya."
Uki merasa Noah punya kewajiban menemui para Sahabat di manapun walau banyak penolakan dari pihak lain.
"Kalau ada demo atau apa kita serahkan ke pihak Berlian. Kalau kita memungkinkan untuk show kita akan show," katanya.

Konser akhir tahun The Titans

Grup band The Titans akan sibuk setelah merilis album keempat, Kirana. Keyboardist Andika mengatakan, siap menggelar tur di November atau Desember.
Saat ini, band yang berdiri pada 8 Desember 2006 itu sedang menyusun jadwal tampil di beberapa kota di Indonesia.
  "Ada rencana untuk tur, lagi diatur jadwalnya mungkin sekitar November atau Desember," katanya Berbarengan dengan peluncuran album, mereka juga merilis lagu jagoan ketiga, "Hingga Akhir Waktu". Sebelumnya, mereka sudah merilis dua single, "Harus Apa Denganmu", dan "Dengarkanlah".
  Andika bercerita isi di lagu ini menggambarkan rasa cinta yang mendalam, "Lagu ini soal rasa sayang seseorang yang banget-banget, tapi baru kali ini ngerasain kangen, makanya akan menunggu "Hingga Akhir Waktu"."

JKT48

Puluhan remaja yang tergabung dalam JKT48 mengadakan tanda tangan buku baru mereka yang dilepas ke pasar 14 September lalu.
Penggemar JKT48 yang di dominasi remaja pria itu mengantre dengan membawa buku yang berisi mengenai keseharian dan profil masing-masing personel. Mereka menukarkan kertas putih yang berada di dalam buku yang berjudul Love JKT48 dengan tanda tangan salah satu personel tersebut.
"Buku ini isinya profil, keseharian mereka, terus pertama kali mereka teater," jelas salah satu official person dari JKT48, di Plasa FX Senayan, Jakarta
Teater itu sendiri merupakan acara rutin yang memang diadakan setiap hari di FX Lifestyle di lantai 3 jam 19.00 pada hari biasa, dan pukul 14.00 dan 19.00 pada weekend.

lingua

Grup vokal Lingua yang pernah mengisi industri musik dengan lagu-lagu bersuara suara dari vokal Amara, Frans Mohede (yang kini jadi suaminya Amara), dan Arie ternyata belum bubar.
Grup yang berdiri pada 1996 atas bentukan Yovie Widianto ini sudah lama tak menghasilkan karya baru. Lagu mereka cukup dikenal pada eranya seperti lagu "Bila Kuingat", "Jangan Kau Henti", "Tak'kan Habis Cintaku", "Aku", dan "Bintang".
Amara yang sebelumnya banyak menghiasi sinetron saat berjumpa dengan wartawan di Plaza Senayan menegaskan grup vokalnya hingga saat ini belum bubar.
"Lingua itu masih ada. Tapi bukan masih ada albumnya, tapi kita enggak bubar. Kita sudah berapa kali bikin album, tapi enggak pernah sampai selesai. Karena ada kesibukan masing-masing dan juga kepotong karena aku punya anak," terang Amara, kemarin.
Lebih lanjut, Amara menjelaskan bahwa sampai saat ini grup vokalnya belum memiliki kesepakatan membuat album.
"Tapi aku pingin juga sih bikin single. Mungkin kalau ada waktu, syuting sudah agak mereda, bisa lah," katanya. Mungkin ucapan Amara memberi sedikit angin segar kepada penggemarnya.

Volts Band

Band beraliran rock alternatif, Volts Band yang diawaki Lani Leyli (vokal), Ones (gitar), dan Vetto (bas) kini gencar promo single “Fatamorgana” yang sebetulnya sudah rilis, Juli lalu.
Saat ditanya apa yang membuat band ini istimewa dibandingkan lainnya, mereka tak berbicara banyak. Pasalnya, dari sekilas orang melihat ada yang berbeda dengan vokalis band ini. Ones pun hanya memberi kode dengan memicingkan mata ke arah Lani, dan disambut tawa yang lainnya.
Akhirnya Lani yang pertama angkat bicara, “Aku memang gak pernah merasa jadi orang Indonesia, aku cuma tahunya gini doang. Tapi seru juga sih. Buat aku kan enggak aneh, memang begini.”
Vetto mengaku, kehadiran sosok Lani yang bule menjadi jualan bandnya.” Kita ngelihatnya itu memang selling point,” akunya.
Lebih lanjut Lani menjelaskan, kehadiran dirinya memberikan keuntungan lain dari bandnya, sehingga lebih mudah diingat. “Jadi orang ingat Volts, ‘Oh itu yang ada bulenya ya, hahaha’. Kalau vokalis bule memang (cuma) kita,” ungkapnya.
Vetto mengklaim, bandnya pertama kali mengusung vokalis bule. ”Kalau yang lain ada, tapi mungkin Indo ya,” jelasnya.
“Kalau Indo banyak ya, tapi kalau bule impor belum, hahaha,” sambut Lani.
Mereka juga menjelaskan, debut single “Fatamorgana” masih mengeksploitasi cinta, harapan palsu, dan kekecewaan.
“Yang orang dipikir indah awalnya, namun tidak demikian kenyatannya. Ini angkat tentang cinta. Seorang cewek yang mendapat janji-janji manis dari cowok tapi enggak begitu,” tandas Lani yang suka menyanyi sejak umur empat tahun itu.

Larocca Vs Armada

Perseteruan band Larocca dan Armada masih berlanjut. Menurut Larocca, pihaknya masih memperkarakan kasus jiplak lagu yang dilakukan Armada, dan tengah memersiapkan kembali sebuah tuntutan.
Sebelumnya, grup band Armada telah mengambil lagu Larocca berjudul "Pemilik Hati". Band yang dimotori Rico (vokal), Rizqo (gitar), dan Shera (drum) itu telah melakukan somasi terhadap Armada, namun tidak digubris. Kasus inipun seakan telah menghilang. Namun, Larocca memastikan masalah itu belum selesai dan masih akan berlanjut.
"Belum selesai sih, masih panjang, alot. Sekarang kan hukum bisa dibalik, kita lagi nyari yang sebenarnya. Kita minta perkuat sama orang-orang KCI, Polda. Kasus ini masih berlanjut sampai kapanpun," ujar Rio
Lebih lanjut Rio mengungkapkan, pihaknya memilih menunda sementara waktu kasus tersebut. Menurut Rio, mereka menerima beberapa masukan dari orang-orang sekitarnya agar tidak terlalu terburu-buru memainkan kasusnya.
"Ada yang bilang tahan dulu, soalnya takut mereka lebih menyerang dengan yang lebih kuat. Makanya kita lagi siapkan semuanya. Baru sekali kita keluar, habis itu enggak main-main lagi. Sudah 50 persen ke atas kasusnya, tapi kita target sebelum album kita keluar," tutup Rio.

Musikimia minus piyu

Piyu tak dilibatkan oleh personel Padi lainnya membuat proyek band bernama Musikimia yang di manajeri oleh gitaris Ari. Band ini beranggotakan Yoyok, Rindra, Fadly, dan Steven Santoso.
Yoyok menuturkan, single akan segera meluncur dari band baru mereka.
"Insya Allah bulan depan rilis single," terang Yoyok saat bersama Ari
Ari yang menjadi gitaris Padi ini sengaja memilih berdiri di belakang layar. Katanya, dia ingin mencoba hal yang baru.
"Coba hal baru saja, kan kayaknya sudah cukup saya 15 tahun ada di grup band besar bernama Padi, juga untuk mengembangkan diri," jelas Ari.
Yoyok menjelaskan Musikimia berbeda dengan Padi karena mereka hanya menggunakan satu gitaris saja. Band ini nantinya akan membawa lagu dan meng-cover lagu milik musisi lain.
"Album sedang proses cuma single yang akan kita keluarkan dulu, paling cepat bulan depan," tandasnya.

Vklip ala Lyla

Grup band Lyla yang diawaki Naga (vokal), Fare (gitar), Dharma (piano, keyboard), Dennis (bass) dan Ame (drum) hari ini sibuk menggarap video klip dari single "Dengan Hati".
"Hari ini syuting video klip "Dengan Hati", single baru dan bridging (jembatan) album ketiga. Akhirnya keluarin single ini dulu. Biar enggak terlalu lama jeda," tutur Naga di sela syuting klipnya
Dalam video klipnya, personel Lyla melibatkan anak-anak dari panti asuhan sebagai modelnya. Untuk menggarapannya, Lyla dibantu oleh sutradara cantik, Renny Fernandez.
"Kita ngundang anak kecil dari panti asuhan, kita ajakin main bareng. Kasih hiburan sama mereka biar senang," timpal Fare.
Personel Lyla sendiri, khususnya Naga kebetulan sangat menyukai anak kecil, walau harus ekstra sabar menghadapi bocah imut.
"Sebenarnya aku suka sama anak-anak kecil. Bisa main sama anak-anak tadi ya, sambil belajar juga. Sama anak-anak harus sabar. Satu harus sabar, sebetulnya anak-anak juga bisa diajak kreativitas. Pas lagi akting sambil ngarahin mereka," ujar pemilik album Yang Tak Terlupakan (2008), dan Lebih Dari Bintang (2010) itu.

ran

RAN yang diawaki Rayi, Asta, dan Nino kini tengah sibuk mempersiapkan album keempat yang dijadwalkan rilis pada 2013.
Rayi yang ditemui media tadi siang di acara bersih-bersih area Taman Langsa, Barito, Kemayoran baru, mengatakan albumnya sudah rampung 70 persen.
"Insya Allah tahun depan keluar. Sudah 70 persen," kata Rayi
Di album baru RAN akan lebih dewasa ketimbang album sebelumnya. Maklum, kata Rayi, faktor umur mempengaruhi album berikutnya.
"Dari yang kita rasain bedanya yang album sekarang lebih dewasa banget dibanding tiga album sebelumnya. Tema dan lirik kita lebih perhatikan bobotnya. Karena kalau kita lihat di tiga album sebelumnya temanya bisa dibilang cukup cetek ya. Masalah cintanya juga yang dipermukaan. Kita lebih mendalam dan berbobot karena masalah umur yang bertambah juga ya, jadi pengalaman hidupnya lebih banyak," bebernya.
Sedangkan untuk penampilan, tidak ada perubahan pada setiap personelnya. RAN akan terus memainkan warna seperti album sebelumnya.
"Enggak banyak berubah sih. Kita karena suka warna jadi masih akan terus pakai warna. Tapi mungkin auranya lebih ke situ," tandasnya.

Burgerkill tentang musik Underground

Musik underground selama ini selalu dianggap sebagai musik yang brutal dan berbahaya bagi penonton. Namun, Burgerkill ingin menepis semua komentar tersebut.
Salah satu band underground asal Bandung yang sudah aktif sejak 1995, Burgerkill menilai musik lain juga bisa berbahaya jika konser tidak disiapkan betul oleh promotor.
“Kita enggak tahu ya, kenapa, padahal kita kalau manggung emang selalu brutal tapi penontonnya aman-aman aja. Mungkin emang kelihatannya keras gitu padahal musik lain juga ada yang meninggal dan segala macem,” ungkap Vicky, vokalis Burgerkill saat jumpa pers pergelaran Soundrenaline 2012 di Beer Garden, Jakarta,
Ramdan, sang bassis juga menambahkan bahwa mereka senang karena musik underground saat ini sudah bisa naik ke permukaan. Menurutnya semakin banyak juga acara-acara yang memfasilitasi perkembangan musik tersebut.
“Bagus sekali. Memang sudah layaklah dengan perkembangan musik ekstrim dan sekarang banyak banget yang memfasilitasi. Itu bagus," ujarnya.

Tentang Once

Entah seperti apa karakter band GIGI jika Once jadi frontman mereka, pastinya sih tetap keren, gak kalah dengan karakter vokalis Armand Maulana yang begitu kuat.
Adalah bekas gitaris Gigi, Baron, yang memberikan bocoran kalau Once pernah diincer untuk jadi vokalis band yang mulai masuk industri pada 1994 itu.
Sebelum mereka berdua beraksi bersama personel band lainnya memeriahkan ulang tahun penyanyi Meta Amalia di Back Stage Ancol, baru-baru ini. Tiba-tiba, Baron nyeletuk "Mungkin banyak yang belum tahu, dulu Once sebetulnya yang mau jadi vokalisnya GIGI."
Once yang berada disebelahnya langsung menyambut "Dulu belum ada hape, jadi hubunginnya susah."
Setelah membuka dengan omongan santai, mereka langsung menghentak panggung dengan lagu-lagu rock asing maupun yang pernah dipopulerkan oleh Dewa 19.
Lagu-lagu yang melantun malam itu, di antaranya "Cemburu" (Dewa 19), "Whole Lotta Love" (Led Zeppellin), dan masih banyak lagi. Metta juga diberi kesempatan berduet dengan Once membawaka lagu "Aku Mau".
Meta yang berada di panggung merasa senang bisa berduet dengan idolanya."Senangnya luar biasa, saya sudah lama nge-fans sama Once. Bangga bisa tampil dengan idola saya," katanya.
Musisi lain yang ikut memeriahkan ulang tahun Meta, yakni Yuke, Noe "Letto", John Paul Ivan. Mereka nge-jam secara bergantian.

lokananta

Hari ini studio sekaligus label rekaman pertama milik Indonesia, Lokananta merayakan ulang tahunnya yang ke-56. Label yang berdiri sejak 29 Oktober 1956 itu mungkin generasi muda banyak yang tidak tahu studio bersejarah ini.
Oleh karena itu, para pecinta musik Indonesia  menggalang kampanye yang bertajuk #savelokanta. Beberapa waktu lalu penyanyi Glenn Fredly merilis album DVD Live yang bertajuk Glenn Fredly & Bakucakar Live from Lokananta.
Glenn hingga sekarang ini memang getol berkampanye dengan berbagai cara untuk mengangkat kembali Lokananta jadi warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan.
Studio bersejarah ini memiliki rekaman Indonesia Raya. Studio yang terletak di jalan Ahmad Yani 387, Solo ini memang menyimpan banyak sejarah perjalanan musik Indonesia dan bisa dikatakan sebagai titik nol musik Indonesia.
Dalam perjalanan sejarahnya, musisi-musisi seperti Gesang, Titik Puspa, Waldjinah, Ismail Marzuki, Bubi Chen, Jack Lesmana, Bing Slamet, Idris Sardi dan masih banyak yang lainnya pernah melakukan rekaman disana. Ada lebih dari 40 ribu piringan hitam musik tradisional diseluruh Indonesia berada di sana.
Ribuan master rekaman berbagai genre musik, dari mulai pop, kroncong, hingga jazz sejak tahun 50-an hingga 80-an disimpan di sana. Bahkan, master rekaman pidato proklamasi Soekarno juga tersimpan disana.
Sayangnya seiring dengan waktu, kisah kejayaan Lokananta kian menghilang. Hampir semua dokumen berharga yang tersimpan di sana kondisinya sudah kurang layak karena minimnya dana yang dimiliki oleh Lokananta. Beberapa koleksi pun dijual secara terpaksa kepada kolektor untuk biaya operasional.
Selain Glenn, grup musik White Shoes and The Couples Company juga merekam ulang lagu-lagu mereka untuk mengenalkan kembali kepada generasi muda Indonesia agar peduli dengan Lokananta.
Diharapkan, program ini nantinya dapat membuat anak-anak muda semakin mengenal dan peduli pada Lokananta serta bisa menjadi komunitas guyub yang melakukan berbagai aktivitas positif secara rutin. Indonesia akan kehilangan rantai informasi mengenai sejarah musik dan budaya Indonesia jika Lokananta tidak segera diselamatkan.

Andra & the backbone

Banyak yang mengira jika band Andra & The Backbone beraliran rock. Namun, mereka menegaskan jika dirinya adalah band pop.
Band yang terdiri dari Dedy (vokalis), Andra Ramadan (gitar), dan Stevie Item (gitar) itu mengaku sejak pertama keluar, mereka selalu mengatakan jika Andra & The Backbone adalah band pop bukan rock. Menurut mereka hal ini terjadi karena pada beberapa lagunya menggunakan distorsi rock.
"Kami dari album pertama keluar bilangnya ini band pop. Kalau orang bilang band rock, mungkin karena ada dua gitaris dengan beberapa lagu yang memang distorsi gitarnya kencang. Jadi orang nilainya ini band rock," ungkap Andra saat berbincang di Beer Garden, Jakarta, Senin (29/10/2012).
Andra menjelaskan jika mereka sudah nyaman dengan genre yang dipilihnya. Menurutnya, para personel Andra & The Backbone adalah penyuka musik pop, meskipun ada juga yang menggemari musik metal.
"Menurut aku sih kami sudah nyaman dengan genre kami ini, ya meskipun pop tapi ada sentuhan rock. Jadi ya Andra & the Backbone ya ini. Secara pribadi ya saya penyuka metal, tapi saya juga penyuka pop. Stevie juga metal tapi dia penyuka pop juga," imbuhnya.

Gilang ramadhan

Band Nera yang digawangi oleh Gilang Ramadhan menyuguhkan musik jazz dengan memasukkan unsur budaya dari Flores, Nusa Tenggara Timur, pada hari kedua Djarum Super Mild JakJazz 2012, di Istora Senayan, Sabtu malam.
Budaya dari Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut begitu kental terdengar terutama dari penyanyi Nera, Ivan Nestorman. Dia menyanyikan tujuh lagu, yang semuanya menggunakan bahasa manggarai.
Di panggung JakJazz, Ivan juga mempertunjukkan budaya memanggil angin lewat sebuah lagu yang berjudul 'Mai Muru Mai'. Menurut dia, ritual budaya tersebut sering dilakukan oleh nelayan-nelayan Flores.
"Ketika saya mencari penyanyi yang memang bisa bahasa Timor (manggarai), karena bagus," kata Gilang Ramadhan.
Bagi Gilang, suara nyanyian dari Flores punya ciri khas tersendiri dan tidak dipunyai oleh daerah lain di Indonesia. Terutama dalam hal aksen-aksen yang mengalun indah ketika dinyanyikan.
Gilang juga mengungkapkan bahwa dirinya dalam bermusik tidak terpatok pada budaya flores saja. Dia menjelaskan, setiap daerah mulai dari Aceh sampai Papua, semuanya punya keunikan tersendiri yang berpotensi untuk digabungkan dengan jazz.
"Selama itu masih enak, masih cocok gak masalah," kata pemain drum berusia 49 tahun itu.
Selain Gilang dan Ivan, Band Nera juga beranggotakan Donny Suhendra (Gitar), Adi Dharmawan (Bass), dan Khrisna Prameswara (Keyboard). Kelimanya sudah terbentuk dan konsisten menampilkan budaya Flores dengan balutan jazz sejak tahun 2002.

Jakjazz

Salah satu musisi  yang ditunggu penampilannya dalam panggung Djarum Super Mild JakJazz 2012 adalah Glenn Fredly. Glenn yang kelahiran Maluku ini tampil di hari ketiga ajang JakJazz.
Di awal penampilannya, Glenn mengajak pemain bass Yance Manusama dan solois Matthews Sayerz ke atas panggung untuk berkolaborasi di Stage 3. "Nggak lengkap rasanya kalau saya nggak ajak bintang tamu untuk naik ke atas panggung, Yance Manusama!" kata Glenn.
"Saya juga akan mengajak adik saya, Matthews Sayerz," tambah Glenn yang berpakaian serba putih itu.
Suasana panggung pun bertambah panas dengan adanya kolaborasi Glenn yang didampingi The Bakuucakar bersama Yance dan Matthews.
Di tengah-tengah lagu, Glenn pun memberikan kesempatan kepada Yance untuk memainkan solo bass. Solo bass Yance lantas diiringi pemain bass The Bakuucakar Bonar Abraham.
Tak ketinggalan solo scat singing pun ditampilkan Matthews, diiringi permainan saksofon 'gila' ala the bad boy Nicky Manuputty.
Penonton pun terbawa suasana dan ikut bergoyang selama lagu dimainkan. Berkali-kali solo bass Yance dan scat singing Matthews mendapatkan riuh tepuk tangan dan teriakan histeris dari penonton yang memadati arena Stage 3.
"Yance Manusama everybody! Matthews Sayerz! Gokil!" pungkas Glenn di akhir kolaborasi. Dalam penampilannya malam ini, Glenn bersama The Bakuucakar menampilkan beberapa lagu seperti Happy Sunday, Pelangi, Cukup Sudah, Kau, Tega, Blues untuk Asmara, dan Timur.
Ini adalah kali pertama Glenn bersama The Bakuucakar tampil di gelaran JakJazz.
"Saya nonton JakJazz dari saya kecil. Terima kasih buat Om Ireng Maulana, semangatnya luar biasa. Saya setuju dengan Om Benny Likumahuwa, jazz is attitude. Saya lahir dan besar dari musik pop, tapi saya banyak terinspirasi dari jazz," ungkap Glenn.

17 th Naif

David, emil, pepeng dan jarwo
bermain bersama
didalam satu band
tahu kah kamu nama band nya?

Berawal dari tujuan "mulia" hendak mengerjakan tugas kuliah bersama, beberapa orang mahasiswa tingkat satu kelas pendidikan dasar Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta bergantian menginap di rumah teman. "David" Bayu Danang Jaya , Franki "Pepeng" Indrasmoro Sumbodo, dan Fajar "Jarwo" Endra Taruna adalah beberapa di antaranya yang kemudian malah "terjerumus" bermain gitar dan bernyanyi-nyanyi semalam suntuk daripada mengerjakan tugas.
Buntut dari keisengan membuat berkembang pada seringnya menyewa studio untuk latihan dan menyanyikan lagu buatan mereka. David, Pepeng, dan Jarwo yang bertahan dari formasi awal kemudian menyertakan Mohammad "Emil" Amil Hussein dan Chandra Wirawan Sukardi. Mulailah mereka unjuk gigi di kampus dengan mengusung nama NAIF dan menghasilkan lagu-lagu lain. 22 Oktober 1995 ditetapkan sebagai kelahiran NAIF.
Setelah mencapai usia sewindu, Chandra memutuskan berpisah dengan NAIF. Personil yang ada memutuskan untuk tetap berjalan untuk mewarnai belantika musik Indonesia dengan karya idealis ala Naif. Dan kini telah 17 tahun NAIF tetap konsisten menelurkan karyanya.
Sebuah perayaan sederhana bertajuk 17th anNAIFersary David, Pepeng, Emil & Jarwo Bermain Bersama Di Dalam Satu Band digelar di Hard Rock Cafe Jakarta pada Senin (22/10/2012). KawaNAIF berbondong-bondong datang untuk bersama-sama bergembira merayakan grup band yang telah menghasilkan 10 album ini.
Di awal penampilan, David yang biasanya tampil "gila" terlihat emosional. Ini berimbas pada penampilannya yang lebih kalem. Tentu "kalem" dengan ukuran standar David. "Gue benci kalau seperti ini. Bukan gue banget nih," aku David sambil menahan haru. Dua lagu pembuka, "Piknik 72" dan "Jikalau", disambar oleh KawaNAIF dengan bernyanyi bersama karena David lebih memilih terdiam. Emosional.
Tapi jangan tanya satu jam setelahnya. Keran "kegilaan" David akhirnya terbuka lebar dan "mengucur" dengan derasnya. Celotehan khasnya mulai bertebaran. Dilengkapi pula dengan aksi panggung gila-gilaan. Gerakan ala Elvis Presley. Hingga mengusili Jarwo yang tengah memainkan gitar. Sampai tiduran di panggung. Di lagu "Ajojing" David bahkan turun dari panggung menghampiri penonton untuk mengajak berajojing alias bergoyang bersama. KawaNAIF bersama-sama membopong David untuk dikembalikan ke atas panggung. NAIF bermain dengan lepas. Tidak ada persiapan berupa repertoar lagu yang sudah disusun rapi. Melainkan memainkan lagu apa saja yang diminta oleh kawaNAIF pada saat itu juga. Alhasil teriakan-teriakan lagu yang ingin dibawakan memenuhi Hard Rock Cafe Jakarta. Termasuk pula lagu-lagu yang jarang NAIF bawakan. Tak heran bila kesalahan memainkan nada sampai kekhilafan lirik menjadi hal lumrah. Gelak tawa kerap menghiasi.
Dengan bebasnya pula David mengucapkan rasa terima kasihnya mewakili rekan-rekannya kepada siapa saja yang telah mendukung NAIF selama ini. "Tanpa kalian semua, kami tidak akan ada artinya," ucap David sambil bersenandung. KawaNAIF pun tentu berterima kasih atas karya-karya apik yang telah dihasilkan NAIF.
"Mobil Balap" yang menjadi lagu pertama memperkenalkan NAIF pada belantika musik Indonesia didapuk sebagai pamungkas konser penuh keceriaan ini. Tak terasa 32 lagu telah dikebut selama durasi hampir tiga jam yang nyaris menyentuh pukul satu malam.
Teruslah melaju kencang di "sirkuit" musik indonesia. Mobil balap NAIF belum mencapai garis finish. Masih ada banyak tantangan untuk menghasilkan kembali lebih banyak karya di tahun-tahun berikutnya.

Iwan fals bersama Superman Is dead

Iwan Fals bersama "Superman Is Dead"  mengguncang Denpasar lewat penampilannya dalam konser akbar yang diselenggarakan oleh Koperasi Ekonomi Rakyat Nusantara (KERAN) di Stadiun Ngurah Rai, dijadwalkan pada Sabtu (27/10). 
"Saya akan membawakan sekitar 20 lagu dengan durasi sekitar 1,5 jam," kata Iwan Fals, musisi legendari Indonesia, di Denpasar, Kamis.Lagu yang akan disuguhkan dalam konser tersebut mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para penggemarnya, seperti "Bento", "Pesawat Tempur" dan "Sampah". Karya musik itu sudah melegenda dan banyak diketahui oleh berbagai kalangan dan generasi. Selain membawakan lagu hits yang melegenda tersebut, Iwan juga akan berkolaborasi dan tampil bersama grup band ternama Pulau Dewata, Superman Is Dead (SID).
"Saya merasa sangat tersanjung karena bisa tampil dengan SID. Karya musik dan perjuangan penjualan barang-barang oleh band itu perlu diacungi jempol," ujarnya.
Dia mengatakan, rencananya tiga lagu yang dibawakannya akan berkolaborasi dengan SID, sedangkan 17 sisanya dibawakan sendiri bersama rekan-rekannya, yakni Totok Towel (gitar), Raden (drum), Feri (bas), dan Edi Daromi (keyboard).
Pada kesempatan yang sama, Iwan Fals mengatakakan bahwa dirinya tengah  mempersiapkan album terbarunya yang rencananya dirilis pada pertengahan 2013, sebab banyak kesibukkan dan jadwal konser.
Musik yang akan saya suguhkan pada album baru itu lebih minimalis dengan tema yang masih sedang dipikirkan," ucapnya.Sementara itu, Ingkirawang Heru Kuncoro dari KERAN mengatakan, pihaknya menargetkan konser bakal berlangsung spektakuler dan mampu memberikan hiburan yang berbeda. 
"Kami targetkan jumlah penonton yang bakal menyaksikan mega konser ini sekitar 20.000 orang," katanya.

Ray d sky

Ray D’Sky telah merilis album keduanya, Dreaming Dreams pada tanggal 13 September 2012 masih bersama label Demajors. Berisikan total 12 lagu, album ini melalui proses kurang lebih selama dua tahun dimana proses rekamannya pun tidak jauh berbeda dengan album pertama, 1st Album Released by Reality.
Uniknya, penggarapan album kedua Ray D’Sky ini tidak hanya dilakukan di satu studio melainkan di beberapa pulau yang sering dikunjungi Ray D’Sky bersama timnya dengan membawa equipment mobile recording.
Diantara musisi yang ikut berkontribusi seperti Indra Q (B.I.P.), Ras Muhamad, Ucok Rz (S2B), ESQI:EF Syaharani, Richard D’Gilis, Rio Sidik, Njet Barmansyah (The Flowers) dan MSSFunkdelic (Dade).
Dreaming Dreams hadir dengan single pertama “Terjebak Di Pulau Yang Indah”, dimana videoklipnya pun sudah diluncurkan. Aray bercerita tentang pembuatannya, “Secara kebetulan pembuatan videoklip Lagu Terjebak Di Pulau Yang Indah bersamaan dengan event tahunan JAMMIN' ISLAND di pulau Gili Trawangan Lombok yang saya rasa lokasi dan suasananya sangat cocok untuk pembuatan videoklip ini. Mudah-mudahan bisa segera di kerjakan untuk videoklip selanjutnya yang saat ini masih dalam tahap pemilihan lagu yang cocok,” ungkapnya kepada TRAX (22/9).
Menurut Aray, hal yang paling berkesan dari album ini adalah, ”Saya bisa menulis dan menciptakan lagu untuk anak saya tercinta yang berjudul Hey Dylan.”
Aray Ray D’Sky sendiri sebelumnya bergabung dengan Steven & Coconuttreez . Hingga kini ia concern dengan gaya bermusiknya sendiri dibantu kedua rekannya Bongky 'B.I.P.' dan Didit 'Plastik', “Pencapaian yang sudah didapat selama ini senang dan membanggakan, diantaranya karya 1st Album Released by Reality yang konsumen dan pendengarnya cukup luas, baik penikmat musik di indonesia maupun manca negara walaupun masih dalam jumlah yang kecil, semoga bisa tetap tumbuh dan akan menjadi besar, Amien. Tetap semangat !,” tutup pria bergimbal ini.
Videoklip single “Terjebak Di Pulau Yang Indah” kolaborasi Ray D’Sky dengan Ras Muhamad dapat disimak melalui situs resminya Raydsky.com.
Berikut track yang ada di album Dreaming Dreams-Ray D'Sky:
"The Overture"
"Great Friend"
"Dreaming Dreams"
"Lets Santai For a While"
"Tak Perlu Sempurna"
"Terjebak di Pulau Yang Indah"
"Finding Peace"
"Coba Tolong"
"Hey Dylan"
"Nice to be Green"
"Take Your Time"
"Today"