Get 4Shared Premium! TrialPay Referral Program

Kamis, 25 Februari 2010

Bimo Sulaksono


Bimo Sulaksono (drum) emang produktif bikin band. Kelar bikin Netral, dia lari ke Romeo. Setelah itu, ada TBK dan Juliette yang didirikannya. Terakhir dia bikin Bonus.
“Bonus ini band baru tapi lama. Personilnya sebenarnya orang lama. Misalnya Epoy (bas) yang mantan Romeo, Willy (gitar) juga pernah main di Romeo dan Gamma, dan gue. Yang baru cuma vokalis, Anda Wardhana,” terang Bimo beberapa waktu lalu.
Itu sebabnya pas manggung ngebawain lagu-lagu andalannya, nih band gape banget beraksi. Sama sekali nggak ada bau-bau band baru di sana. Bahkan, sang vokalis juga nggak kalah gape. Terutama saat ngebawain singel Kurebut Hatimu Kembali.
“Gimana lagunya. Pokoknya siapa pun yang mendengar lagu-lagu pada album ini akan merasakan suasana yang sangat berbeda di setiap lagunya. Hangat!” kata Bimo.

Saint Loco


Ada kabar dari Gilbert, basis Saint Loco. Band hip metal asal Jakarta ini akan mengeluarkan album baru bulan Juli besok. Katanya akan lebih anthem, jack! "Kami pengennya album ketiga ini jadi anthem. Enak buat dinyanyiin bareng-bareng. Semua jadi bisa ikutan nyanyi kalo Saint Loco main," bilang Gilbert, yang dihubungi lewat telepon. Untuk mewujudkannya anak-anak Saint Loco mencoba menyatukan referensi. Berjaga-jaga biar saat nge-jam semua punya yang taste yang sama. "Kami dengerin yang ringan-ringan. Yang nggak terlalu metal, yang masih bisa dinyanyiin. Misalnya The Pillar, Bullet For My Valentine, Kill Switch Engage,"ujar Gilbert lagi. Sejauh ini proses rekaman udah berjalan 65 persen. Rekaman instumennya udah rampung 11 lagu. Tapi menurut Gilbert semunya masih mentah. Belom diisi sama layer dan sound lainnya. Vokalnya juga masih belum diisi. Masih dalam tahap penggodokan."Pengennya sih Juli. Aransemen semuanya udah oke. kaliopun ada perombakan mungkin cuma ngerubah nada. Doain aja biar Juli udah selesai," tutup cowok berbadan cukup ramping ini

Fungky Kopral


Funky Kopral merilis album keempat setelah didera banyak masalah. Album berjudul Fungky Kopral isyarat comeback di industri musik Tanah Air. Funky Kopral pernah mewarnai jagat musik Tanah Air dengan single Bagian Yang Hilang. Namun setelah itu, Funky Kopral malah serasa tak bernyawa karena ditinggalkan dua personelnya saat itu, Oncy (gitar, kini di Ungu) dan Bondan Prakoso (bass). Kini dengan formasi baru, yakni Hendry (vokal), Iqbal (gitar), Ilham (bas) dan Robby (drum) Funky Kopral kembali dengan formasi dan musik yang lebih segar. "Sekarang konsep musik kita memang sedikit berubah. Nuansa rock lebih terasa, karena karakter vokal Hendry memang lebih ngerock," ujar Iqbal. Meski tren musik saat ini dikuasai musik beraliran pop melayu, Fungky Kopral malah makin semangat menyajikan musik rock. "Kami beranggapan orang pasti bosan dengan lagu-lagu pop melayu. Pada 2010 kami yakin selera musik orang akan berubah, orang akan bosan dengan yang melow," sambung Hendry. Selain itu, dorongan fans membuat Funky Kopral bersemangat untuk tetap eksis. "Motivasi kami adalah tetap bisa eskis dengan suguhan musik yang lebih beragam. Tidak saja rock, tapi juga ada nuansa musik jazz, punk, fusion, yang kami kemas dalam bingkai musik ala Funky Kopral," ujar Ilham.

Drive tentang album ketiga


Drive belakangan memang jarang tampil on air di televisi. Rupanya, pencetak hits lagu Melepasmu lagu ini rupanya tengah mempersiapkan album ketiga. Seperti apa? "Fans banyak yang tanya kami kok jarang tampil live di teve. Kami memang sedang sibuk dan konsentrasi bikin album. Rencananya akhir Januari kami akan mengeluarkan album ketiga," tutur Anjie yang diamini peronel Drive. Di album ketiga nanti, Anjie meyakinkan kalau sajian musik Drive akan lebih segar dan matang. Tentu saja masih dengan ciri khas Drive yang kuat pada olah vokal Anjie dan permainan gitar yang menonjol. "Yang pasti album ketiga nanti lebih fresh. Album pertama itu kenaifan kami, album kedua adalah keingintahuan dan album ketiga ini album pematangan," sambung Anjie. Selain meluncurkan album anyar, rencana Drive juga akan meresmikan fans club Drive seluruh Indonesia. "Biar enak nanti untuk mengkoordinasinya. Karena fans Drive yang diluar kota itu sering susah kalau mau berhubungan dengan kami," tutur Anjie.

single terbaru J Rock


J-Rocks akan merilis single terbaru yang dicomot dari lagu lawas berjudul Bingung (Madu dan Racun). Jika versi lama bergenre reggae, J-Rocks melakukan inovasi dengan musik disko.
"Kita buat versi disko. Kalau zaman dulu kan agak reggae. Jadi aransemennya agak beda," tutur vokalis J-Rocks, Iman.
Single tersebut bakal menjembatani J-Rocksmenuju penggarapan album berikutnya. Single yang beken di era-70an itu juga akan disertakan di album kompilasi 40 tahun Aquarius."Lagu ini masuk di album kompilasi 40 tahun Aquarius bersama penyanyi lain. Ada Once juga dan beberapa artis lain yang menyanyikan lagu-lagu jadul (zaman dulu)," jelasnya.
Dalam mengaransemen ulang lagu yang dipopulerkan Bill & Brod itu, J-Rocks tak menemui kesulitan berarti. Bahkan, lagu tersebut telah selesai digarap sejak pertengahan tahun lalu.
"Aku sudah dengar lagunya dari dulu. Jadi tinggal naikkan soul dan memberikan unsur modern ala J-Rocks. Kita juga dibantu Pay dan DJ Romi. Pas kita dengar hasilnya, kita sampai lupa sama lagu aslinya," serunya.

MITHA


Mitha 'The Virgin' kini menjadi artis yang tengah diusung Dhani untuk dipopulerkan. Dhani menilai, Mitha punya segalanya untuk menjadi superstar. Di band bentukan Dhani terbaru, T.R.I.A.D, Dhani secara terang-terangan ingin mengedepankan sosok Mitha "Di sini (T.R.I.A.D) saya lebih mengedepankan superstar baru, Mitha, sebagai vokalis kedua setelah saya. Jadi, di band ini ada front liner juga," terang Dhani. Bukan tanpa alasan Dhani memilih Mitha untuk dipopulerkan. Dhani melihat tiap kali show artis-artis Republik Cinta Manajamen, Mitha selalu mendapatkan sambutan hangat dari para penggemarnya. "Karena di antara personel, yang paling diminta penggemar itu Mitha. Itu secara de facto yah. Soalnya, tiap kali kami manggung banyak yang meneriakkan nama Mitha," sambung pelantun lagu Selir Hati ini. Sosok Mitha di 'The Virgin' memang menjadi perhatian pecinta musik Tanah Air. Selain kualitas vokal dan permainan gitarnya yang menawan, Mitha juga digemari karena penampillannya yang super tomboy dan energik. Lalu bagaimana dengan nasib 'The Virgin' jika Mitha masuk dalam anggota personel T.R.I.A.D? "Semua sesuai dengan porsinya. Saya bilang ke Mitha kalau The Virgin itu tetap nomor satu buat dia, T.R.I.A.D jadi nomor dua," pungkas Dhani.

Ridho 'Slank' main film lagi


Ridho 'Slank' main film lagi setelah film Generasi Biru bersama Slank. Kini ia Ridho mau bermain film Safana karen. Berbeda dengan film Generasi Biru, di film karya sutradara Hornady Setiawan ini, Ridho bermain dengan membaca script dan penghayatan tokoh yang tidak main-main. "Waktu ditawari gue nggak mau, karena tugas gue cuma penata musik di film ini. Tapi gue dipaksa dan akhirnya gue mau. Gue tertarik saat baca skenarionya. Di situ gue harus nangis yang benar-benar nangis. Itu nggak gampang dan itu jadi tantangan tersendiri buat gue," tutur Ridho yang ditemui di acara syukuran film Safana. Selain tak berpengalaman berakting, suami Ony Serojawati ini juga menolak karena jadwal syuting memakan waktu lama. Berbeda jauh saat ia harus bermain musik. "Kalau main musik, dua jam sudah selesai, tapi di film bisa satu bulan," sambung Ridho. Saat menyatakan iya untuk film ini, Ridho pun tak main-main. Belajar akting, mendalami karakter dan mendalami skenario adalah kegiatannya saat ini. "Gue pertama baca script yang benar-benar serius banget. Di sini kan gue jadi petani, jadi gue harus jadi sosok petani. Ya jalannya, cara bicaranya dan bahasa tubuhnya," ujar Ridho. Untungnya, terjunnya Ridho ke dunia layar lebar didukung pula oleh personel Slank lainnya. "Awalnya gue diizinkan cuma satu hari. Tapi gue minta kelonggaran sampai enam hari dan mereka mengerti. Lagipula, selain gue, teman-teman Slank lainnya juga banyak punya proyek sendiri-sendiri kok. Tinggal atur jadwal saja," terang Ridho.

P.A.L.L.O.


Mohammad rival Himran, serius bermusik sejak tahun ’95 ketika dia mulai meng-ikuti festival band di kota kelahirannya, Palu. Lantas, sejak 2003 hingga 2004 dia mulai bermain musik di ibukota dan sempat bergabung dengan band Pixel, kemudian menjadi additional player untuk Toni Q Rastafara, additional player untuk Marshanda, hingga akhirnya berlabuh sebagai bassis di Steven & Coconuttreez. Tapi, itu semua belum bisa sepenuhnya memuaskan gairah bermusiknya—apalagi di band itu dia harus membagi kepala dengan para pemain lainnya. Suatu hari, ketika Steven & Coconuttreez sedang tampil di sebuah kafe di Yogyakarta, Rival melihat penampilan seorang penyanyi bernama Lesa yang langsung ditawarinya ide soal proyek musik itu. Dan singkat cerita, album perdana berjudul Life Goes On pun dirilis di bawah perusahaan rekaman Kaluku—musiknya reggae, yang diracik dengan pengaruh folk, soul, pop hingga R n B. Atas saran Lesa, nama P.A.L.L.O. dipilih—itu merupakan panggilan Rival yang dianggapnya paling cocok karena walau bagaimanapun, Rival adalah kaptennya. “Life Goes On itu mengingatkan kalau kita lagi down, harus tetep semangat karena selalu ada jalan,” katanya. Soal pengaruh musik, Rival menyebut nama AYO sebagai musisi yang sangat mempe-ngaruhi proyek musik itu. AYO, adalah musisi perempuan yang memainkan musik kombinasi antara soul, folk dan reggae. Dan lewat proyek musik ini, P.A.L.L.O. ingin menawarkan sesuatu yang berbeda di genre yang bersinggung-an dengan reggae ini. “Vokalis cewek, biar kedengeran manis dan biar hawanya beda, ingin membedakan di warna musik reggae dengan vokalis cewek. Juga biar orang awam tahu bahwa ada musik yang seperti ini,” katanya.
Dia mendapat bantuan dari teman-teman untuk mengisi instrumen di album ini. Aray gitaris Steven & Coconuttreez dan Eno Netral adalah di antara sekian teman yang membantunya. Berbeda dengan ketika di Steven & Coconuttreez, Rival tak banyak menulis lagu yang—meminjam istilah Rival—horny. Hanya satu bernuansa seperti itu, di album ini, dengan judul “Jamah.” Untuk urusan menikmati lagu, Rival punya saran, “Album ini lebih enak didengarkan pas lagi ngebir. Kalau album Steven, ibaratnya minum anggur, sradak sruduk, album gue lagi santai, lagi bengong-bengong sedikit,” katanya.

BIP siapkan album baru


Enam hari mereka mengasingkan diri di sebuah villa di Pandeglang dan mengaransemen enam lagu baru. “Kami tak ada masalah apa-apa,” kata gitaris Pay Burman soal bip yang tak juga merilis album sejak Udara Segar [2003]. Ini dia katakan untuk menepis pendapat orang yang mungkin mengira ada masalah internal di antara mereka. Menurut Rustam, manajer bip, para personel bip bukannya jarang bertemu, mereka bahkan sering membuat lagu bersama, hanya saja bukan untuk bip. Maklum di balik layar mereka punya segudang kesibukan. Kibordis Indra Q dengan kegiatan mixing dan mastering-nya. Pay dengan menjadi produser bagi banyak penyanyi dan kelompok musik. Bassis Bongky Marcell dengan proyek scoring iklan serta Warteg Boys-nya. Vokalis Ipang dengan soundtrack film dan juga musik untuk iklan. Kira-kira dua tahun lalu, mereka pernah merilis dua lagu yang digratiskan di internet. Itu pun setelah Indra bersemangat hingga menyelesaikan lagu yang sebenarnya proses rekamannya belum sempurna. Padahal, ketika teman-temannya bersemangat membuat lagu, Indra sempat ogah-ogahan. Namun, ketika akhirnya Indra bersemangat, yang lain sudah kendor. Itu sebabnya, pada akhirnya semua dikerjakan Indra. “Mungkin itu juga yang akhirnya bikin bipers merasa seneng, karena kami ngasih sesuatu ke mereka,” kata Bongky. Bukan apa-apa, bip sempat merasa tak ada yang rindu pada kehadiran mereka karena sudah lama tak muncul. Tapi sejak Facebook merebak, komunikasi itu pun bisa terjalin. Barulah mereka sadar bahwa banyak bipers dari seluruh Indonesia yang menanti album baru bip. Puncaknya, pada konser Indonesia Live yang digelar Fame Music beberapa bulan lalu di Senayan, dari ribuan penonton yang datang, jumlah bipers cukup dominan. Beberapa dari mereka membawa bendera serta spanduk yang menanyakan album baru bip. Konser itu juga jadi pemicu semangat mereka, sehingga akhirnya mau mengatur waktu untuk membuat album baru. Semangat itu semakin besar apalagi setelah Fame Music—juga merilis album terbaru Shaggydog—yang menyelenggarakan konser itu menyatakan kesanggupannya untuk merilis album bip. Malah, selang beberapa hari setelah konser Indonesia Live, beberapa bipers menyatakan siap mengumpulkan dana demi terlaksananya album baru bip. Mereka mengatakan ingin inden untuk album baru. Tak sedikit juga yang menanyakan nomor rekening untuk transfer inden album baru bip. Pekan kemarin, 13 – 19 Februari, bip memutuskan pergi ke sebuah villa di Pandeglang, Banten dan melakukan workshop untuk album baru dengan Dede [Private Harmony] sebagai drummer. Jadwal itu muncul setelah hasil negosiasi antara jadwal mereka yang padat. Rencananya, bip akan merilis mini album bulan April. Di Pandeglang, mereka mengerjakan musiknya dari nol. Tak ada seorang pun yang membawa musik dasar. Hanya Bongky yang berangkat dengan beberapa tema lagu di kepalanya. Mereka mengatakan lebih sering membuat lagu dengan proses jamming. Berbeda dengan ketika di Slank, yang banyak dari lagu itu biasanya dibawa oleh Bimbim sudah dengan lirik. Di bip, Bongky yang penuh dengan tema di kepala, akhirnya menggarap lirik dengan Rustam dan Ipang. “Kalau di Slank kan ada redakturnya tuh, Bimbim atau Kaka, nah sekarang gue harus menulis sendiri apa yang ada di kepala gue,” kata Bongky, Jumat [19/2] sore di Pandeglang, di hari terakhir mereka melakukan workshop. Tapi, yang tetap sama adalah bahwa Bongky senang menggunakan judul yang kata-katanya bisa jadi simbol atau ikon. Kata yang jika dibaca akan menimbulkan bayangan tersendiri di kepala si pembaca. Hingga tulisan ini dibuat, album itu tentatif akan diberi judul Berangkat. Bongky bernyanyi satu lagu di “Mana-Mana Boleh” yang nuansanya seperti lagu Benyamin S dan memang dibuat dengan penuh kesadaran akan terpengaruh nuansa itu. Lantas, beberapa judul lainnya “Fenomenal” lagu rock yang bercerita soal kisah rock star dengan reffrain yang catchy dan potensi untuk mengajak sing along, lalu ada “Seluk Beluk Hatimu” lagu pop bertempo sedang yang jika didengarkan tanpa disebut kelompok musiknya, akan dikira lagu solo Ipang. Lantas, ada lagu “Berangkat” yang isinya kurang lebih bercerita soal jika tekad sudah bulat maka berangkat saja. Hingga tulisan ini dibuat, belum ada info lebih jelas soal lirik dua lagu lainnya. Yang jelas, semua aransemen sudah selesai dibuat, mereka sudah merekam semua part instrumennya di sana. Semua itu tinggal di-overdub di Jakarta untuk kemudian digarap oleh Indra Q proses mixing dan mastering-nya.

Selasa, 23 Februari 2010

"Titi To Diana, Tribute to Diana Nasution"


Titi DJ telah meluncurkan album terbarunya, "Titi To Diana, Tribute to Diana Nasution" di Hard Rock Cafe, Jakarta. Album ini berisikan tujuh lagu lawas milik Diana Nasution yang diaransemen ulang oleh beberapa aranger, seperti Ovie (/rif) dan Andi Rianto. Rentang waktu antara karir menyanyi keduanya yang berjarak lebih dari 1 dekade tak menjadi halangan bagi Titi untuk me-recycle lagu-lagu Diana. Maka, saat di pertengahan tahun 2009 Titi membawa dan menawarkan ide ke pihak Trinity selaku produser untuk me-recycle lagu Diana, dia pun langsung mendapat sambutan baik.
Namun diakui Titi, bukanlah satu pekerjaan yang mudah untuk melakukannya. Malah dia mengaku kalau ini adalah pekerjaan yang lumayan berat karena sebagian kaset koleksi album Diana yang menjadi koleksi Titi sudah raib sebagian. Karenanya, Titi harus berburu di tempat penjualan barang bekas, termasuk PH dan kaset lama di jalan Surabaya. Setelah terkumpul lebih 10 kaset album Diana Nasution, dimulailah penyeleksian lagu untuk diaransemen ulang.
Diana Nasution sendiri merasa senang ada artis yang mau mendaur ulang lagu-lagunya.
"Saya merasa tersanjung. Ternyata lagu-lagu saya bisa diapresiasi penyanyi di bawah generasi saya," ungkap Ibunda penyanyi Ello ini.
Sebenarnya Diana tak tahu menahu jika dirinya akan langsung dilibatkan dalam album ini. Dan setelah mengetahui jika dirinya akan terlibat langsung dalam proses pembuatan TITI TO DIANA, Diana pun jadi lebih semangat.
"Dari awal emang aku secara nggak sadar udah dilibatkan. Dari ikutan foto sampai take vocal. Awalnya saya malah nggak tahu kalau mau diikutkan. Ternyata dia bilang kalau saya juga ada lagu featuring sama dia. Saya sih nggak masalah. Malah saya setelah tahu malah jadi yang lebih bersemangat," terang Diana.
Diana mengaku jadi lebih bersemangat karena menyukai karakter Titi yang bekerja sama dengannya"Titi itu pribadi yang menyenangkan. Apalagi dari segi musikalitas kan nggak terlalu banyak yang diubah, cuma sentuhan kecil yang malah bikin bagus lagunya," katanya.
"Kalau dari keseluruhan sih nggak ada kesulitan, paling saat take vocal saja. Suaraku kan melengking tinggi, makanya saya harus menurunkan tone colour vocal aku sama Titi. Tapi sebagai penyanyi profesional, saya harus bisa menyesuaikan. Apalagi di sini saya kan udah dikasih kepercayaan," pungkasnya.

NAIF menyiapkan album anyar


Jarang muncul di panggung dan lama tidak keluarkan album, bukan berarti tidak produktif. Dibalik itu semua, grup band NAIF ternyata sedang menyiapkan peluncuran album anyarnya.
Dia berharap single terbaru akan keluar pada bulan Februari ini. Album baru Naif diberi tajuk 'Planet Cinta'. "Konsepnya semua lagu tentang cinta," jelas David saat ditemui di Studio Penta, Jakarta Barat, Senin 15 Februari 2010. David mengatakan tak banyak yang berubah dalam album Naif. Untuk album barunya ini, grup band tersebut memilih jalur independen. David mengakui agak repot membuat album baru Naif.
"Ternyata membuat album nggak semudah itu. Apalagi kita yang indie ini harus mengumpulkan dana sendiri untuk segala macam," ujarnya.
Meski demikian, David tetap optimis albumnya akan diterima di pasar musik tanah air. Dia juga akan berusaha sekuat tenaga untuk mempromosikan album baru Naif tersebut.
"Kita pengen lagu kita didengar sebanyak-banyaknya," tandasnya

PIYU PADI telurkan band baru


Setelah sukses mengorbitkan "Drive" pada 2005 dan Titi Kamal pada 2009, gitaris band Padi, Satrio Yudi Wahono alias Piyu kembali melahirkan band baru yang diberinama "Night to Remember (NTR). Band itu berasal dari Jember, Jawa Timur dan beranggotakan lima musisi muda, yakni Dema (vokal), ArbillSan (gitar), Kandar (gitar), Waski (bas), dan Kiki (dram).
Band yang mengusung aliran "power pop" dengan unsur "alternative punk" ala band-band asing seperti New Found Glory dan All American Reject. NTR dibentuk pada 11 Maret 2007, bermula dari proyek solo gitaris ArbillSan, yang kemudian berkembang menjadi sebuah group band setelah Dema, Kandar, Waski dan Kiki melibatkan diri dalam proyek itu. Menurut ArbillSan, nama NTR cukup sulit disepakati, sampai kemudian muncul satu insiden manakala mereka sedang latihan pada malam hari. "Waktu itu kami semua mendengar suara, tetapi tidak jelas dari mana sumbernya. Peristiwa cukup seram itulah yang menimbulkan inspirasi nama NTR, Artinya, kita berlima akan selalu ingat pada insiden malam itu," kata ArbillSan. Ketika ditanya mengenai peluang sukses band ini, Piyu mengatakan bahwa setiap personelnya harus tetap tekun, kompak dan jangan lekas puas. Ketrampilan NTR bermusik saat ajang "Piyu Padi Search The Next Surabaya Superband" membuat Piyu memilih band ini untuk diorbitkan segara. Lewat audisi itu, NTR meraih predikat juara menyisihkan ratusan band peserta asal Surabaya dan sekitarnya, karena dinilai paling mampu membuktikan kemampuan musikal, ciri khas dan aksi panggung yang memukau.
Saat ini, NTR sedang dalam persiapan meluncurkan album perdana dengan lagu andalan berjudul "Sorry, Dirinya Bersamaku", sebuah nomor pop "medium beat' karya Dema yang berbicara tentang cinta dan perselingkuhan.

GEISHA siapkan singgle ketiga


Usai mengharu biru lewat single kedua “Takkan Pernah Ada”, Geisha balik lagi dengan single ketiga yang diambil dari album perdana mereka, Anunggrah Terindah Lagu berjudul ”Selalu Salah” ini siap untuk memantapkan langkah GEISHA di ranah musik tanah air. Video klip “Selalu Salah” yang digarap Glen Kainama pun akan segera tayang di televisi nasional bulan februari ini.
Lagu ciptaan Roby ini masih bertemakan cinta, tentang seseorang yang merasa "tertipu" oleh cinta yang awalnya indah dan malah berakhir tidak bahagia. Single ketiga band beranggotakan Momo (vokal), Roby (gitar), Nard (bass), Dhan (keybord) dan Aan (drum) ini pas banget buat mereka yang sedang merana karena ditinggal cinta. Dengan lirik pilu yang masih satu nafas dengan dua single sebelumnya akan membuat kamu meresapi benar emosi dari lagunya. Seperti diketahui sebelumnya, lagu-lagu didalam album debutnya ini diakui GEISHA sebagai rangkaian cerita romansa dan kehidupan sehari-hari dari kebanyakan orang.
Cerita indahnya cinta dan patah hati memang menjadi kekuatan dari band yang baru saja meraih Multi Platinum RBT Award untuk single pertamanya “Jika Cinta Dia” yang telah bergema di lebih dari 2 juta ponsel.

KONSER CCI


Slank dan musisi lainnya tampil sukarela di konser CCI 'Hari Ini Dia, Esok Siapa?' yang akan digelar. Mereka ikhlas tak dibayar, demi membantu biaya pengobatan seniman.
"Kita memberikan koleksi album Slank untuk dilelang. Latar belakang buat Slank terlibat, kita punya temen yang sampai hari ini keluar masuk rumah sakit yang mengeluarkan dana tidak sedikit," ungkap Bimbin 'Slank' saat ditemui di acara jumpa pers Konser Amal 'Hari Ini Dia, Esok Siapa?' dan Launching Charity Club Indonesia (CCI). Teman yang dimaksud Bimbin ternyata musisi dangdut Mara Karma. Hal itu dibenarkan personel Slank lainnya, Ivan. Ia mengatakan, "Seorang Mara Karma menawarkan bas ke gue, fender tahun 1970. Dia membutuhkan dana karena kondisi kakinya sudah diamputasi. Miris aja gue." Mendengar itu Bimbim menambahkan, "Ini seperti kegagalan negara juga untuk memberikan kesehatan rakyatnya. Seorang selebertitis saja bisa begitu, apalagi rakyat biasa." Pemikiran itulah yang akhirnya membuat Bimbim, Ivan dan personel Slank lainya memutuskan terlibat sukarela dalam konser Hari Ini Dia, Esok Siapa? pada 26 Februari 2010 di ballroom Twin Plaza hotel yang diselenggarkan CCI, yayasan amal yang bertujuan membantu para seniman yang mengalami kesulitan biaya untuk berobat. Tak hanya Slank, bakal ikut berpartisipasi penyanyi senior Vina Panduwinata, The Dance Company, Once, Yuni Shara, Bondan Prakoso, dan lainya.

Sabtu, 13 Februari 2010

album terbaru Slank ditahun macan


Para Slanker mungkin sudah tak sabar menantikan album baru Slank. Kabar gembira datang dari musisi kondang tanah air ini, yang akan segera meluncurkan album terbaru. Menurut penuturan vokalisnya, Kaka, album baru ini kemungkinan akan launching pada Maret mendatang. Ditanya soal peluncuran album baru, Kaka mengaku, kalau mereka sedang menunggu jatuhnya Tahun Baru China, yakni Tahun Macan. “Insya allah nunggu Tahun Macan jatuh di 14 Februari, paling awal Maret deh,” terang vokalis ini saat ditemui di Gedung Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Kaka tak menyebut alasan khusus dengan pemilihan bertepatan dengan tibanya Tahun Macan. “Enggak sih, gue demen aje, Tahun Macan jatuh (pas) Valentine Day, sebetulnya mau kejar itu tapi gak sempet,” ujarnya. Untuk persiapan materi album sendiri, sampai saat ini sudah hampir rampung. “Sudah 80% cuma kayaknya mau nambah dua lagu lagi,” kilahnya.

The Cast


Berawal dari kesukaan terhadap musik akhirnya Desta, Vincent, dan Tora Sudiro bergabung dalam sebuah grup musik bernama The Cast. Dan rupanya, keisengan mereka itu berbuah sebuah album yang bakal dirilis akhir Februari ini. “Iya sudah dari dua tahun lalu. Gue di Club Eighties lagi off. Kemarin sudah diketuk gue pribadi mengundurkan diri dari Club Eighties sama Desta juga,” terangnya Setelah di Club Eighties Vincent memainkan musik-musik era 80-an, kali ini di The Cash dia memainkan musik rock bersama Tora dan Desta. “Lebih ke rock ngasal. Pengennya rock tapi karena ketuaan jadi begitu, sembarangan lah,” tambah Vincent sambil menyebutkan jika dirinya memegang bass di The Cash, Desta di drum, sementara Tora memainkan gitar sekaligus menjadi vokalis. Dan Vincent mengaku merasa nyaman bisa bergabung dengan kedua temannya yang terkenal slengekan itu. “Pasti nyaman sebab gue pengen punya keyakinan apa yang gue jalani ini bakalan nyaman. Sampai kapanpun band The Cash, gue bilang the next project. (Kami) jadi bertiga karena kalau bertiga pembagiannya lebih banyak,” terangnya. Lalu kapan nih The Cast merilis album? “Album sudah jadi, akhir Februari rencana rilis,” jawabnya

Kisah Sammy Kerispatih


Dipecatnya Sammy Kerispatih ternyata tak memutuskan hubungan antar personil. Bahkan, meski Sammy tak lagi bergabung dengan Kerispatih, dirinya tetap mendapatkan hak royalti dari lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Kerispatih. “Untuk royalti kita memang belum memikirkannya karena semuanya memang tergantung dari produser. Selain itu kita memang ingin melihat perkembangannya seperti apa. Tapi yang pasti memang tetap akan ada haknya,” kata keyboardis Kerispatih, Sampai saat ini, Kerispatih membantah jika mereka tak peduli dengan kasus yang dialami oleh Sammy. Untuk menjenguk, anak-anak Kerispatih memang belum memiliki waktu untuk menjenguk Sammy. “Nanti kalau kita ada waktu atau waktunya tepat ya akan kita jenguk. Tunggu waktunya saja,” ujar Badai. Musibah yang dialami oleh Kerispatih pun diakui oleh para personilnya bukan merupakan sebuah kerugian. “Buat kerispatih ini adalah permasalahan yang terjadi dan akan kita terima dan akan kita hadapi karena semua ini terjadi karena keadaan,” ujar Badai.

Club Eighties ditinggal dua personelnya


Berganti personel memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kepercayaan dan pengertian serta adaptasi dengan anggota baru. Seperti halnya yang dialami Club Eighties yang ditinggal dua personelnya, Desta (drum) dan Vincent (bass). Tapi untung saja, kevakuman mereka tidak berlangsung lama. Dengan personel yang tersisa mereka bisa mendapatkan lagi dua musisi pengganti. Adalah Nil (bass) dan Raden (drum) yang menggantikan posisi Desta dan Vincent kala Club Eighties. Lembu sebagai salah satu personel senior mengatakan bahwa keduanya adalah teman kursus bahasa Inggris yang kebetulan juga suka musik. Namun ia belum memastikan apakah mereka akan menjadi personel tetap. “Saat ini kita lagi nyaman, karena menggantikan personel itu nggak gampang, status nomor sekian lah yang penting kompak dulu. Kita nggak tahu album ke depan mereka masih di sini atau tidak. Kita juga nggak buka audisi karena kita lebih percaya sama teman-teman lama,” kata Lembu. Dikatakan Lembu, pihaknya tidak ada masalah dengan hengkangnya Desta dan Vincent. Apalagi Club Eighties sendiri masih satu label dengan band bentukan Desta, Vincent, dan Tora Sudiro yang bernama The Cash. Untuk kemungkinan tampil bareng pun tidak ditampiknya. “Bisa aja terjadi, tapi takutnya dia dibayar cash tapi Club Eighties nggak hahaha…,” ujarnya. Sementara itu, Raden sendiri mengaku tidak terlalu punya beban menggantikan Desta dan Vincent. Bahkan hubungannya dengan mantan personel itu baik-baik saja. “Beban hidup sudah berat, jadi buat apa ditambahin lagi, yang pasti gue dan Nil juga senang. Kita saling support kok, hubungan kita tetap dekat, makanya Desta datang untuk lihat penampilan kita saat ini,” katanya. “Mereka (Raden dan Nil) sih karakternya beda kalau soal genre musik, tapi kita ada denyut nadi baru karena mereka jadi adrenalinnya bertambah. Jantung kita beda, tapi musik tetap Club Eighties, soal chemistry kita akan terus mencari,” sambung Lembu lagi.

Drive soal album ke tiga


Lagu yang manjadi jagoan dari album ketiga mereka ini mengisahkan tentang ungkapan seorang pria yang ingin menyadarkan teman dekatnya, seorang wanita yang selalu bercerita tentang pria impian berikut segala kriteria yang diinginkannya, dan sesungguhnya dialah orang yang selama ini wanita itu cari. Sosok pria yang sesuai dengan kriteria yang di ceritakannya, seorang pria yang memilik cinta yang luar bisa, seorang pria yang akan melakukan apa saja untuk membahagiakannya, seorang pria yang berani menderita untuknya, dan seseorang pria yang sanggup memberikan segalanya. Tapi sayang sang wanita yang di cintainya tersebut masih saja menerawang dan berangan seolah sang pria idaman terletak di kejauhan tanpa sadar ada dia di sampingnya. Meskipun demikian jangan berharap lagu ini akan bernuansakan kemirisan dengan kata – kata yang memohon dan meminta seolah sang pria yang dikisahkan adalah seorang pria yang lemah.
“Akulah Dia” di buat oleh Budi (guitarist) dan Anji (vokalis) dengan lirik yang tetap “laki–laki” meskipun pada awalnya lagu ini di buat untuk penyanyi perempuan. “Akulah Dia” di balut dengan musik yang berdistorsi dan beat yang bertenaga untuk menegaskan identitas Drive sebagai group band rock yang dinamis dan energik.
“Akulah Dia” di mulai dengan intro lagu berupa efek gitar era 90an yang dilanjutkan dengan distorsi gitar yang cukup tegas sebelum kemudian muncul suara khas Anji yang memberikan aksen british pada musik khas “American Rock” yang mereka mainkan. Setelah melewati bagian intro, sentuhan 90an hilang sama sekali karena permainan gitar Budikemudian beralih ke gaya modern rock yang tren di masa kekinian. Dan untuk melengkapi eskplorasi sound gitar yang lebih , Budi juga menghadirkan permainan gitar ala akustik pada bagian Bridge lagu. Semuanya terasa harmonis karena di ikuti oleh permainan bass dari Digo yang selaras serta tempo yang terjaga berkat permainan drum dari Adi yang tertata dengan sangat apik.
“Akulah Dia” akan menjadi anthem bagi siapa saja yang pernah merasa terabaikan dalam pengharapan cinta yang di jalaninya.

Lyla, berencana luncurkan album keduanya


Band yang tengah naik daun, Lyla, berencana meluncurkan album keduanya pada bulan April 2010.
"Dasar musik pada album kedua nanti masih pop tapi liriknya akan lebih bervariasi. Sekarang masih dalam proses, rencananya Februari ini materinya sudah masuk studio dan April mudah-mudahan bisa keluar," jelas Naga, sang vokalis.
Album pertamanya "Yang Tak Terlupakan" terhitung sukses di pasaran. RBT lagu-lagunya konon sudah diunduh oleh dua juta orang. Sementara jadwal penampilannya baik di televisi maupun di atas panggung hingga kini rata-rata mencapai 20 kali setiap bulan.
Lyla juga mengungkapkan bahwa mereka tak berencana bekerjasama dengan musisi luar negeri atau merambah tangga musik mancanegara.
"Kita masih sendiri saja dulu. Yang kita lakukan baru dalam bentuk promo-promo di negara-negara Asia Tenggara, semuanya masih dalam tahap rencana dan pemikiran," lanjut Naga.
Salah satu hal yang dipegang grup musik ini untuk bertahan pada keterpurukan penghargaan karya musik di Indonesia adalah komitmen untuk cerdas, kreatif, berkarya dan tampil beda di pertunjukan.

Java Jazz Festival 2010


Penyelenggara AXIS Jakarta International Java Jazz Festival 2010 akan memanjakan para pelajar dengan memberikan harga spesial. Selain itu untuk memberikan pengalaman membeli tiket lebih seru, pada edisi Festival ini, satu unit Mobile Ticket Box Java Jazz Festival akan mulai beredar akhir minggu ini dan dikhususkan HANYA untuk melayani pelajar.
Mobile Ticket Box Java Jazz Festival tersebut (gampang sekali terlihat karena warnanya yang seru dan hadirnya logo Java Jazz Festival yang khas) akan hadir di lokasi tertentu (universitas, tempat nongkrong dan tempat Java Jazz on the Move) menawarkan harga tiket sebagai berikut:
HARGA TIKET KHUSUS PELAJAR (sudah termasuk pajak)
DAILY PASS: Rp 115,000

Selain itu, ada paket DAILY PASS + SPECIAL SHOW khusus Pelajar, sebagai berikut:
  • DAILY PASS Friday (5 Maret 2010) + Special Show JOHN LEGEND (section C): Rp 300,000
  • DAILY PASS Saturday (6 Maret 2010) + Special Show TONI BRAXTON: Rp 230,000
  • DAILY PASS Saturday (6 Maret 2010) + Special Show THE MANHATTAN TRANSFER “THE CHICK COREA SONGBOOK”): Rp 199,000
  • DAILY PASS Sunday (7 Maret 2010) + Special Show KENNY “BABYFACE” EDMONDS: Rp 199,000

Syarat dan Ketentuan:
  1. WAJIB membawa Kartu Pelajar/Mahasiswa Asli
  2. Jumlah maksimal pembelian per 1 (satu) Kartu Pelajar adalah 4 (empat) lembar tiket.
  3. Pembelian tidak dapat diwakilkan.
  4. Pembelian dengan harga khusus Pelajar hanya berlaku untuk pembelian di MOBILE TICKET BOX JAVA JAZZ FESTIVAL
Nantikan kehadiran Mobile Ticket Box Java Jazz Festival di lokasi pertama Java Jazz on the Move, Margo City Depok pada 5 Februari 2010 (Cari di Parkiran Ozone Area mulai pukul 13.00).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai lokasi-lokasi Mobile Ticket Box Java Jazz Festival selanjutnya, jangan sampai ketinggalan berita, kunjungi situs resmi (www.javaazzfestival.com), Twitter (@JavaJazzFest, @JavaJazz2010), BNI Blackberry Application for AXIS Java Jazz Festival 2010 (http://jjf.7langit.com) dan Facebook (Group: Java Jazz Festival).

GIGI telah layangkan somasi


Karena salah satu lagunya digunakan dalam sebuah film tanpa ijin, GIGI telah melayangkan somasi terhadap sebuah rumah produksi terkemuka tanah air.
Melalui kuasa hukumnya, Mada, SH, manajemen Gigi mempertanyakan tindakan sebuah production house yang memproduksi film “Toilet 105”. Menurut penjelasan Mada, di dalam film yang dibintangi aktor muda Ricky Harun itu, lagu “Ya Ya Ya” menjadi salah satu lagu yang dijadikan backsound dalam film bergenre horor itu.
Mada juga menegaskan kalau pihak rumah produksi sama sekali tidak meminta izin terlebih dahulu untuk memakai lagu GIGI, dan ini adalah sebuah pelanggaran hak cipta.
Sebagai perwakilan manajemen Gigi, Mada memberikan batas waktu selama 7 hari kepada pihak terkait guna mengklarifikasi tindakan mereka. Pihak GIGI masih mendahulukan penyelesaian melalui jalan kekeluargaan sebelum menempuh jalur hukum.

Andra and The Backbone siap melepas album ketiga.


Sukses dengan dua albumnya, kini Andra and The Backbone siap melepas album ketiga. Menurut mereka album ketiga ini sangat spesial, karena memuat lagu baru dan beberapa lagu lama yang diaransemen ulang.
"Temanya sama aja cuma ini album spesial, ada 5 lagu baru dan 5 diaransemen ulang di akustik," ujar sang gitaris, Andra.
Band yang terbentuk tahun 2007 ini mengaku tidak punya masalah dengan lagu baru. Mereka justru kesulitan memilih lagu lama yang akan diaransemen ulang. Akhirnya terpilihlah beberapa lagu berirama kencang seperti "Muak", "Terdalam", "Lagi dan Lagi", "Seperti Hidup Kembali" dan "Pujaan Hati" untuk dirombak total. Harapannya orang akan "terkecoh" karena mereka seperti mendengar lagu baru, padahal tidak.
Sebelum merilis album ketiga, band beranggotakan Andra, Stevi Item, dan Deddy ini kabarnya akan menggelar konser di stadion negara Malaysia pada hari Valentine, 14 Februari besok.