Get 4Shared Premium! TrialPay Referral Program

Rabu, 28 April 2010

Baron formasi baru



Bongkar pasang personil di band merupakan lumrah adanya. Banyak alasan untuk melakukan itu, bisa karena berbeda misi saat berjalan atau lain hal. Tindakan serupa juga dialami Baron Soulmates. Band yang digawangi Baron, mantan gitaris Gigi ini belum lama merekrut anggota baru. Pasalnya, vokalis pada album perdana, Arif Saff hendak menekuni karir di belakang meja sehingga tak dapat terlibat kembali di album selanjutnya.
Kini personil baru menggeser tempat Arif dan satu lagi menduduki posisi baru. Keduanya adalah Vicar Malik (vokal) serta Sara Ditaputri (bass). Sedangkan posisi drummer dipegang oleh Jimmy Propaganda.
“Kita enggak ganti personil tapi justru menambahkan, ada vokalis dan bassist. Arif enggak ikut lagi karena lebih suka bekerja kantoran. Makanya daripada enggak konsentrasi pada band lebih baik cari penggantinya. Kebetulan dapat yang muda-muda,” urai Baron
Lantaran kini diisi personil berusia muda maka perubahan musik pun dialami. Namun hal ini disambut baik Baron. Sebab saat pembuatan karya di studio, mereka melakukan tanpa rencana dan mengalir begitu saja. “Musiknya sekarang lebih segar. Kebetulan kita bikinnya juga enggak pake planning, jadi ngalir kayak air. Bahkan nemunya karya biasanya saat kita nge-jam bareng. Saya enggak sangka mereka gila musik makanya mainnya asyik dan belum pernah ke industri,” jelasnya lagi.
Bahkan, lebih lanjut Baron menambahkan bahwa musik yang dimainkan Baron Soulmates kini lebih lepas. “Waktu di album awal saya akui mainnya enggak terkontrol. Tapi dengan lagu baru berjudul Ok..Ok..Ok ini lebih terkontrol. Ya walau masih nge-beat tapi masih enak di kuping,” pungkas Baron.

Once Mikel


Penyanyi Once Mikel nyaris tidak lagi pernah sepanggung bersama Dewa 19. Vokalis grup bentukan Ahmad Dhani itu banyak menghabiskan waktu dengan aktivitasnya bersolo karir.
“Lagi zamannya sendiri-sendiri,” ungkap pelantun Simpony Yang Indah ini“ Sekarang lagi diajak terlibat sebagai pribadi, karena saya tergabung dalam label Aquarius,” tambahnya menjelaskan.
Once menyebut Dewa 19 lagi tenang-tenang saja meski sebenarnya dirinya tidak bisa menutupi rasa kangen untuk manggung bersama lagi. Namun untuk sementara dirinya konsentrasi pada jalan yang dipilihnya saat ini. “Semuanya harus dijalankan dan dipersiapkan secara semaksimal mungkin,” tandas Once.
Apalagi belakangan musik menjadi sesuatu yang sangat pribadi bagi Once. Sehingga butuh sebuah penyaluran, untuk beraksi di dunia yang telah ditekuninya selama puluhan tahun itu. “Jadi saya tidak terpengaruh lagu yang saya bawakan, hits atau tidak, yang penting enak buat saya,” jelasnya.

Radja masih tetap eksis


Walaupun sudah ditinggal dua personilnya, Seno dan Indra – Radja masih tetap eksis dengan dua personil tersisa yakni kakak beradik Ian Kasela dan Moldy. Keduanya tetap mempertahankan band yang dibentuk pada 17 Maret 2001 tersebut. Bahkan, untuk membuktikan diri masih tetap eksis, Radja berencana bakal menggelar tur konser di Negeri Jiran, Malaysia.
“Rencananya tanggal 1 Mei kita berangkat, tanggal 2 kita perform. Rencananya kita akan tur di sana,” ungkap Ian, “Isu-isu yang beredar di luar kalau Radja bubar itu tidak benar. Radja masih tetap eksis. Ian mengatakan dengan keluarnya Seno dan Indra, dirinya harus menggantikan mereka dengan additional player. “Artinya dengan kondisi kita seperti ini kita mau nunjukkin ke masyarakat kalau kita masih eksis, kita tidak bubar,” sambungnya seraya menambahkan bahwa hubungannya dengan Seno dan Indra masih tetap terjaga seiring komunikasi yang masih terjaga.
Soal kesulitan, Ia mengaku memang ada. Namun yang pasti, kesulitan dengan additional player bukan menjadi hambatan mereka berkarya. “Yang pasti kita tetap ada yang namanya jam session. Dulu kan kita tidak pernah latihan khusus kalau manggung karena kita sudah tahu lagu-lagu sendiri. Tapi lagu-lagu Radja itu tidak sulit untuk dipelajari. Bisa dibilang tidak ada hambatan yang berarti, paling adaptasi saja,” tandas Ian.
Ian berharap, masyarakat tetap yakin terhadap Radja. Makanya, dengan perjalanan 10 hari ke Malaysia untuk menjalani 3 event sekaligus diharapkan bisa menepis anggapan bahwa band penghasil lagu Ga Ada Waktu tersebut. “Masyarakat kita memang begitu. Kalau ada personel band yang resign dianggap bubar. Dengan promo kita ke Malaysia, kita ingin menepis anggapan itu,” tukasnya.
Lantas, adakah rencana Radja mencari personil baru? Ditanya begitu vokalis yang tak pernah melepas kacamata hitamnya di atas panggung ini langsung menggeleng. “Belum. Kita masih ingin mencoba dengan yang sekarang. Untuk hal itu belum dipikirkan,” kata Ian tanpa mau membahas soal gosip keluarnya Seno dan Indra lantaran masalah pembayaran.

Unsigned Group Competition 2010


Punya band dan lagu sendiri yang sudah direkam dalam bentuk Demo Master, tapi belum tau mau dikirim ke mana? Atau lagi puyeng lantaran demo master lagu-lagu lo belum ada yang ngelirik?
I-RING 808 barengan sama HAI DETECTOR ngasih jalan buat loe lewat Unsigned Group Competition 2010. Sebuah ajang kompetisi talenta baru di bidang musik. Membawa band dan lagu lo didenger dan dikenal seluruh Indonesia.
Rebut Hadiah Puluhan Juta Rupiah dan dapatkan Gitar Iman "J-Rock" plus kesempatan masuk CD Kompilasi di HAI dan lagu-lagu lo juga bakal direlease di beberapa toko musik di seluruh Indonesia.
Syarat dan caranya
1. Kompetisi terbuka untuk semua grup beranggotakan 3-5 orang dan belum terikat kontrak dengan pihak manapun. Dalam bentuk apapun. Dengan jangka waktu berapapun.
2. Memiliki Demo Master (dalam bentuk CD) berkualitas layak ON-AIR serta data track berisi maksimal 3 lagu (masksimal masing-masing lagu 5 menit) ciptaan sendiri yang belumpernah di-/terkomersilkan ikut dalam kompilasi. Atau dijadikan materi iklan.
3. Usia Maksimal 30 tahun (mengirimkan fotokopi KTP/SIM/Kartu Pelajar yang masih berlaku berikut foto gup terkini).
4. Seluruh anggota grup harus kompak pakai nomor Indosat.
5. Meluangkan waktu untuk diaudisi secara langsung
buat para band indie banjarmasin yang ingin ikutan unsigned group competition 2010,kirim demo cd masternya ke radio GNB banjarmasin...paling lambat 24 april 2010..hadiah jutaan rupiah dn gitar iman jrocks...info tel 0511 3363300,901111

Selasa, 20 April 2010

Padi ultah ke 13


Angka 13 memang identik dengan kesialan. Namun, para personel Padi tidak mau beranggapan seperti itu. Mereka malah berharap di usia yang ke -13 ini, berdekatan dengan peluncuran album baru mereka, bakal menjadi sebuah kebangkitan baru.
“Kalau ada yang bilang angka 13 itu tidak beruntung, kita malah sebaliknya. Dengan upaya yang baru ini, semoga menjadi awal yang baik buat kita. Buktinya masih banyak sobat-sobat Padi yang mensupport kita,” ujar Piyu.
Selain Piyu, gitaris Padi lainnya, Ari mengatakan jika kebersamaan para personel Padi tak hanya di dalam band Padi saja.
“Mudah-mudahan kita bisa melanjutkan persaudaraan ini sampai tua,” ujar Ari. “Alhamdulillah kita bisa sampai di angka 13 ini, mudah-mudahan kita bisa memberikan sesuatu di industri musik ini. Mohon doa restunya buat di next album,” sambung Yoyo sang drummer.
Lalu, bagaimana dengan sang vokalis Fadly dengan ultah yang ke-13 ini? “Saya bersyukur bisa merayakan ultah Padi di umur yg ke 13. Spontan aja kemarin mas Piyu bilang ayo kita main di atas, balkon. Sebelumnya kita memang pernah melakukan hal yang sama di atas gedung Sarinah,” ujar Fadly.
“Sobat Padi yang membakar semangat kita terus berkarya, saya senang punya kakak adik yang semangat terus berkarya. Kalau saya sih appreciate buat Sobat Padi, di FB mereka begitu serius meluapkan perasaannya buat Padi, kita harus meng-appreciate-nya dan semoga kita bisa terus berkarya sampai gak bisa bermusik lagi,” sambung Piyu

mahadewi kembali ke Banjarmasin


purie dan Tata, dua personel Mahadewi memang sudah beberapa kali ke Banjarmasin. Namun animo pencinta musik untuk melihat kembali penampilan dua perempuan seksi ini cukup tinggi. Tak heran akhir, keduanya kembali ke Banjarmasin Jumat (23/4/2010) nanti. Rencananya, duo besutan Ahmad Dhani itu, tampil di Nashville Pub and Cafe Hotel Banjarmasin International (HBI). Keduanya diyakini mampu mendatangkan Pemuja Mahadewi (sebutan fans Mahadewi) berbagai daerah di Kalimantan Selatan. Selain keduanya cantik serta seksi, kualitas vokal pun tak kalah hebat.
Wajar memang. Mengingat Mahadewi berada di bawah Manajemen Republik Cinta yang dikomandani musisi andal Ahmad Dhani. Terbentuknya pun juga tidak sembarangan.
Tidak lepas dari perjalanan grup vokal Dewi Dewi. Setelah ditinggal oleh salah satu personelnya Carolina Agustine Kamarie (Ina), grup vokal ini sempat goyang. Karena tak kunjung ditemukan pengganti yang pas, Ahmad Dhani selaku penggagas Dewi Dewi resmi membubarkan grup tersebut pada Desember 2008.
Personel Dewi Dewi yang tersisa, Tata dan Puri,lalu diberi kebebasan memilih untuk bersolo karir atau membentuk grup yang baru.
Akhirnya Tata dan Purie memilih untuk membentuk grup baru lagi yang diberi nama Mahadewi. Nama baru itu diumumkan oleh kedua penyanyi (yang gabung lewat audisi reality show berjudul "Obsesi Dewa 19 Mencari Dewi Dewi" ini usai menggelar konser menyambut acara tahun baru di Ancol, Kamis, 1 Januari 2009.
Single pertama muncul di akhir tahun 2008 dengan hits andalan Sumpah I Love You. Albumnya sendiri dirilis secara resmi pada 27 Februari 2009 diberi label Dewi Cinta.
Executive Secretary HBI, Erna mengatakan kedatangan kedua penyanyi yang juga dikenal dengan lagu Ayang-ayangku kali ini tentunya akan ada sesuatu yang beda. "Lihat saja penampilannya. Tentunya ada yang baru dengan penampilan sebelumnya. Kita tunggu saja dan jangan lupa buruan pesan tiket dari sekarang," beber Erna.

Nyawa Band


Ditengah derasnya arus band mengadu peruntungan dengan mengusung musik pop melayu di negeri ini, ada sebuah band yang punya nyali untuk mencuat dengan warna musik berbeda. Mereka adalah Nyawa, lima anak muda asal kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang berformasi: Arrie (vokal), Iwan (gitar), QQ (drum), Andi (keyboard), dan Gamma (bass).
Awalnya adalah Arrie dan Iwan yang punya ide untuk membentuk band di tahun 2006. Baru jalan sebentar, band ini sempat mengalami bongkar pasang personil, akhirnya terbentuk dengan formasi seperti diatas. Saat ada ajang festival musik yang digelar oleh perusahaan rokok ternama, Nyawa pun tak ketinggalan untuk unjuk gigi. Di tahun 2007 band ini masuk dalam nominasi regional Kalimantan. Tak puas hanya sampai disitu. Di tahun 2008 mereka mencoba peruntungan lagi di ajang yang sama, dan hasilnya tidak sia-sia. Nyawa keluar sebagai juara I untuk regional Kalimantan. Buah dari prestasi tersebut adalah mereka merilis single yang masuk dalam sebuah album kompilasi. Prestasi diatas tak membuat Arie cs terlena. Mereka ingin berkarya dengan lebih baik. Mereka rela mengencangkan ikat pinggang dengan berpatungan demi membuat demo rekaman. Impian untuk berkarir sebagai band yang dikenal secara nasional menjadi sumber pemompa semangat mereka. Sejumlah lagupun terkumpul, dan Iwan yang menggawangi gitar, menjadi duta untuk menawarkan demo tersebut ke sejumlah perusahaan rekaman di Jakarta. Impian ternyata tidak sesuai kenyataan. Hasil pergulatan mereka dalam membuat materi demo bak menggantang asap karena terbentur dengan sejumlah pakem yang disyaratkan oleh label rekaman. Iwan pun harus pulang ke kota Banjarmasin dengan tangan hampa. Tak mau terpuruk, lima anak muda ini pun tetap melanjutkan membuat demo lagu dan teguh dengan idealisme musik yang mereka kibarkan. Sesekali mereka tampil di acara pensi di seputar kota Banjarmasin.
Pertengahan tahun 2009 menjadi titik terang karir mereka, mana kala Sony Music menerima demo mereka, yang kemudian berujung diterimanya Nyawa sebagai salah satu artis Sony Music. Debut album mereka siap dirilis di bulan Mei 2010.

tentang Blackout


Nama Blackout mungkin terbilang baru di dunia musik. Namun band yang digawangi Azizi (vokal), Ega (gitar), Sastro (keyboard), Rere (drum), Iwan Xaverius (bass) ini isinya adalah orang-orang lama di dunia musik tanah air.
Sebut saja Rere, dulu pernah bergabung dalam Grassrock dan Ada Band sekaligus bekerja sama dengan Yovie & Nuno serta Iwan Fals. Iwan Xaverius dulunya adalah bassis Edane. Sementara Sastro pernah menjadi keyboardis Power Metal. Azizi dulu pernah menjabat sebagai vokalis band Simetris, pemenang kontes “Release Your Song” 2007. Sementara Ega adalah gitaris muda yang tak diragukan kemampuannya, berkat asuhan Iwan. Terbukti kan mereka adalah orang-orang lama yang cuma beda kemasan. Kini mereka berkiprah dalam band bernama Blackout. Mereka berangkat dari musik blues, karena menurut mereka blues adalah akar segala jenis musik. Walaupun komposisi Azizi cs banyak diisi dengan musisi handal, tapi mereka ga ada senioritas. “Gw justru banyak belajar di sini. Kita gak ada senioritas-senioritasan,” beber Ega sang gitaris.
Kelima personil yang sibuk promo single terbarunya, Resiko Orang Cantik ini malah saling dukung dan gak ada yang merasa hebat atau sombong. Cukup dua kata buat mereka sederhana dan terbuka. Band yang famous dengan hits Letoy ini punya pandangan bahwa semua jenis musik itu punya kelebihan, makanya mereka gak mengkotak-kotakkan musik.
Nge-band buat Blackout bukan hura-hura belaka, tapi adalah sebuah pilihan hidup. Keseriusan mereka terbukti lewat album perdana, Goodbye yang baru mereka rilis.

Radja ditinggal 2 personelnya


Grup band yang popular lewat hits Jujur, kehilangan dua personel, yaitu Indra (bass) dan Seno (drum). Hengkangnya mereka, ditengarai karena ada masalah internal. Indra dan Seno yang bergabung dengan Ian Kasela (vokal), Moldy (gitar) sejak 2003 silam, mulai 1 April 2010 sudah resign dari Radja.
Bahkan menurut sumber, setelah lepas dari Radja, rencananya Indra dan Seno akan membuat sebuah grup band anyar. Bahkan keduanya dikabarkan segera menambah personil baru untuk band tersebut.
Namun dari pihak label, EMI optimis kalau Radja masih jalan terus dan tetap eksis. Kita tunggu aja, apa kejutan yang bakal dirilis Radja sebagai pembuktian eksistensi mereka di dunia musik Indonesia?

Senin, 12 April 2010

Endank Soekamti


Kalian yang ngaku rindu dengan band punk Endank Soekamti sebentar lagi bakal terobati. Yap, trio asal jogja ini sedang kebut-kebutan ngegarap album keempatnya. Single berjudul Audisi pun disiapkan untuk disebar di radio-radio pekan ini.
Mereka pun nggak sungkan mengatakan kalau albumnya bakal seru "Di album ini kita bakal lebih beragam lagi, baik dari musik maupun liriknya," Ujar Erik (vox/bas)
Emang kayak apa sih?
"Kalau dari musik bakal semakin terasa pop punknya,selain itu juga kita banyak kerja sama dengan musisi lain dan rencananya kita bakal masukin unsur Brass di sini. Untuk lirik kita juga nggak cuma tentang cinta, ada yang tentang lingkungan dan nasionalis," beber Erik lagi
Gimana nggak ngebut, Endang Soekamti ternyata sekarang udah gabung sama label Nagaswara. So, mereka jadi semakin terpacu untuk nyelesain albumnya.
Endank Soekamti melibatkan Kamties, sebutan untuk fans Endank Soekamti, dalam penggarapan album ini. Mereka udah jauh-jauh hari mengadakan sayembara kepada Kamties untuk bikin lirik.
Semakin penasaran kan? kita tunggu aja. Kalau sesuai rencana Endank Soekamti siap merilis album keempatnya Mei ini.

KILLING ME INSIDE


Band yang terbentuk di tahun 2005 ini memang cukup membuat pertanyaan di benak banyak orang. Sepanjang tahun 2009, band yang akrab disapa dengan Killms ini cukup membuat fenomena tersendiri. Banyaknya panggung yang dijajah serta mencuatnya mereka lewat lagu Tanpa Dirimu yang nggak lain adalah orginal soundtrack dari film layar lebar Air terjun Pengantin cukup membuat band ini menjadi bahan pembicaraan banyak orang.
Nggak hanya di kota-kota besar saja seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang dan Denpasar, tetapi nama Killing Me Inside juga tercatat merambah ke kota-kota kedua Indonesia. Profil Facebook Fanpage mereka menjadi bukti tersendiri, saat tulisan ini diturunkan lebih dari 187ribu yang menjadi fans mereka di sana. Angka yang cukup mencengangkan untuk band seperti ini.
Killing Me Inside digawangi oleh Onad (vokal), Josaphat (gitar) dan Davi (drum). Ketiganya saling menyukai musik rock yang membuat mereka klop antara satu sama lain seperti sekarang ini. Modern rock alternatif mantap mereka mainkan di setiap nomer lagunya. Hal tersebut berdasar dari beberapa pengaruh band rock nagri seperti Chiodos, Saosin dan From First To Last cukup memberikan warna sehingga memunculkan karakter tersendiri bagi band ini. Semuanya terangkum dalam A Fresh Start for Something New, sebuah album yang sempat mereka luncurkan di tahun 2008 lalu.
Semuanya bermula lewat panggung-panggung underground. Dari situ Killing Me Inside berkembang menjadi sebuah band yang memberikan warna baru di scene underground Jakarta.
Musik dan fashion, kedua hal tersebut menjadi patokan mereka yang saling memberikan dukungan. Dan bagi mereka pribadi banyak yang mereka dapatkan dari panggung kecil, nggak hanya soal jam terbang, tetapi juga pendewasaan dari dalam diri.
“Semuanya harus diawali dengan niat dan konsep yang baik. Di awal berjalan Killing Me Inside punya konsep yang menggabungkan musik modern rock dan fashion. Sebuah hal baru bagi scene underground saat itu. Pengalaman dan kerja keras juga membuat kami dewasa dan membuahkan sesuatu yang baik,” ujar Onad sang vokalis.

DRIVE album ke tiga


Kabar terbaru dateng dari band pop rock asal Jakarta, Drive. Setelah merilis album keduanya, Kita Untuk Selamanya, akhir 2008 lalu, band yang diperkuat oleh Anji (vokal), Budihardjo (gitar), Dygo (bas), dan Adi (drummer) kini siap merilis album ketiganya.
Bintang Yang Bersinar, begitu judul album ketiga yang rencananya bakal rilis Mei mendatang. Memuat 11 lagu, labum ini bakal memajukan Akulah Dia sebagai singel pertama, dan Katakanlah, buat singel keduanya.
"Proses recording-nya udah beres semua. Sekarang udah mastering. Mudah-mudahan rilis akhir April atau Mei besok," ujar Anji.
Soal albumnya kali ini, Anji bercerita kalo proses rekaman album ini berlangsung dalam 3 sesi. Ada yang tracking, live recording, dan direkam live saat perform di Pematang Siantar.
"Album yang sekarang lebih seru. Ini juga salah satu pembuktian kemampuan bermusik kami," tambah Anji lagi.
Sebelas lagu yang dimuat di album ini nggak semuanya lagu baru. Ada 3 lagu dari album pertama yang mereka aransemen ulang.
"Dua lagu yang kami rekam saat perform itu juga merupakan lagu hits dari album pertama dan kedua," jelas Anji lagi.
Bakal kayak apa album barunya? Kita tunggu aja.

Efek Rumah Kaca


Nggak cukup hanya bermain musik, Efek Rumah Kaca kini kian melebarkan sayapnya dengan membuat sebuah label rekaman. Label yang dikasih nama Jangan Marah Records ini resmi terbentuk tahun ini.
"Kecintaan akan musik, semangat untuk bertahan dan berkembang, serta hasrat memperkenalkan lagu-lagu yang kami suka, adalah segala yang menjadikan kami mendirikan label mungil ini," tulis mereka dalam press rilisnya.
Buat mereka, kehadiran Jangan Marah Records adalah inisiatif untuk meneruskan dan melengkapi kebutuhan akan label, memberi ruang baru bagi sesama musisi, dan menambah ruang pilihan musik bagi publik.
Album yang bakal mereka rilis tahun ini adalah Efek Rumah Kaca - "Kamar Gelap", ZEKE KHASELI - “SALACCA ZALACCA”, BANGKUTAMAN - “ODE BUAT KOTA”, SIR DANDY - “VOl. 1”, dan THE KUCRUTS - “MEWARNAI JIWA YANG TERGUNCANG”.
Mari kita tunggu kiprah mereka di scene musik Indonesia.

Viera


Sukses dengan debut My First Love di tahun 2009, Vierra saat ini mulai sibuk menyiapkan album keduanya. Usut punya usut, Kevin Aprilio (piano/keyboard), Widy (vokal), Raka (gitar), dan Trian (drum), bakal lebih dewasa di album berikutnya. Penggarapan album keduanya ini diakui Kevin sudah mencapai 40 persen.
Soal karakter, gak jauh beda dari album sebelumnya, masih mengusung pop dan alternative, yang terinspirasi oleh gaya Disney/Powerpop/emo. Kedewasaan mereka terlihat di segi musiknya. “Mulai dari aransemen musik yang lebih dimatengin, blend antara keyboard dan gitar, “ungkap Widi.
Selain ancang-ancang untuk album kedua, mereka juga tengah mempersiapkan video klip Jadi Yang Kuinginkan, single yang diambil dari album My First Love. Sedikit bocoran, video klip ini dikemas dalam bentuk animasi.
Kalau tak ada halangan, album kedua Vierra rencananya akan dirilis pertengahan tahun ini. Ditunggu ya!

SKJ94


Keberuntungan menghampiri band asal Jogja, SKJ 94. Setelah masuk dapur rekaman, di bawah bendera Sony Music Entertainment Indonesia namanya langsung melambung. Wajah-wajah dari Rangga (vocal), Tama (Bass dan vocal) dan Bagus (Drum) kini sudah bisa dinikmati di layar lebar, lewat filmnya yang berjudul SKJ: Seleb Kota Jogja.
Tak hanya sekedar berakting, di film perdananya ini mereka sekaligus promo album teranyarnya, yang bertitel From Jogja With Love. Seluruh soundtrack film ini memang diambiil dari album tersebut, seperti hits Skutermatik yang sudah membahana dan gak asing lagi di telinga. Ya itung-itung, sekali merengkuh dayung, dua, tiga pulau terlampaui.
Tapi ada satu hal yang agaknya membuat Rangga cs ini merasa jadi kendala. Waktu tidur mereka menjadi berkurang semenjak syuting film, yang harus dilakoninya selama sebulan penuh. “Kalo ngeband, kita punya banyak waktu istirahat, tapi kalo syuting gini kan bisa seharian, “ujar Rangga pada Hai-online.
Band yang masih sibuk promo film ini mengaku kalau mereka lebih memilih bermusik ketimbang main film. Selain karena gak dikejar-kejar waktu, mereka sendiri udah nge-soul sama musik.
Gak berhenti sampai disini, band yang berdiri sejak 2006 silam ini udah nyicil materi buat persiapan album berikutnya. Wow! Agaknya mereka harus pintar-pintar membagi waktunya.
Oya, buat yang mau nonton, film SKJ : Seleb Kota Jogja, film ini sudah bisa disaksikan di bioskop seluruh Indonesia mulai 8 April 2010. Jangan ketinggalan!

The Uptairs,


"Kami lagi siap-siapin materi baru. Rencananya sih bakal rilis tahun ini," ujar Kubil gitaris.
Ya, selepas album barunya Magnet Magnet yang rilis tahun lalu, kali ini The Upstairs siap merilis materi terbarunya.
"Tapi kali ini kayaknya nggak album. EP mungkin," tambah Kubil.
Kalo sebelumnya Jimi bertugas sebagai produser di album The Uptairs, kali ini jabatan itu diserahkan kepada Beni.
"Lagi berestafet nih, dari gue ke Beni," ujar Jimi.
Itu juga yang dijadikan alasan oleh Jimi, kenapa dia bisa santai bereksperimen dengan band barunya, Morfem.
Bakal kayak apa musik The Uptairs nantinya? Kita tunggu aja.

KOTAK siap lempar album ke tiga


Sukses dengan album Kotak Kedua, di sela-sela kesibukan tur –nya, Kotak memberanikan diri untuk garap album ketiganya. Di album yang belum ada judulnya ini, Tantri (vokal), Chua ( bassis), cella (gitaris), dan Posan (drummer) bakal lebih ngerock.
Meski dibuka dengan hits single Pelan-pelan Saja yang ballad, namun mereka tetap gak meninggalkan karakter modern-rock yang diusung sejak awal.
“Di album ini yang slow makin slow, yang nge-rock makin nge-rock, “ beber Chua. Materinya sudah ada, hanya tinggal dikemas dengan musik yang sesuai dengan warna Kotak.
Album yang berisi 10 lagu tersebut, beberapa diantaranya diciptakan Tantri. Spesial pake telor, di album ini Kotak mempersembahkan 2 lagu yang ditujukkan buat Kerabat Kotak (julukan bagi fans Kotak).
Saat ditanya soal kolaborasi, saat ini Kotak masih belum terpikir untuk melakukan kolaborasi. Tapi kalo angan-angan, Kotak punya keinginan. “ Pengen ama Erwin Gutawa,” ungkap Chua dengan lugas. “Ya kita pengen aja, musik kita yang nge-rock terus diaransemen jadi musik orchestra ala Erwin,” Chua menambahkan.
Rencananya album ketiga Kotak bakal dirilis Mei mendatang.

Seringai


"Ini buat kita semua, para individu merdeka," teriak Arian dari atas panggung.
Sejurus kemudian, lagu Mengadili Persepsi pun berkumandang dan menjadi pamungkas dari aksi Seringai.
Kejadian ini berlangsung di Score, Cilandak Town Square, Jakarta, tepatnya saat mereka meluncurkan DVD terbaru mereka, Generasi Menolak Tua. Tampil sekitar pukul delapan malam, mereka naik panggung setelah The Authentics dan Konspirasi unjuk kebolehan.
Di show-nya kali ini, Seringai melakukan kolaborasi bersama beberapa artis. Salah satunya di lagu Serigala Militia, di mana mereka mengajak Candil buat ikutan sumbang suara.
Penonton juga sempat "pecah" saat Seringai bersama Boris, gitaris The Flowers, membawakan lagu Alkohol. Launching mereka kali ini emang diadakan berbarengan dengan launching album kedua Flowers, Still Alive and Well.
Oh ya, saat Seringai beraksi, salah seorang penonton sempat terjatuh, dan nggak sadarkan diri, sampai harus digotong keluar sama beberapa temanny

Sound Entertainment


Segudang pengalaman di dunia entertainment menggiring Nirina, Ernest dan Edwin untuk terjun membentuk sebuah perusahaan rekaman, Sound Entertainment. Ini bisa dibilang sebagai buah selama 14 tahun Ernest dan Edwin melenggang di industri musik Indonesia bersama Cokelat.
Dengan membentuk label rekaman, bukan berarti Cokelat dikesampingkan. "Cokelat adalah jalan utama kami, tapi pekerjaan ini tidak boleh disepelekan,'ungkap Ernest yang ditemui di Barcode, La Codefin, Kemang 9 April kemarin.
Sudah ada 3 band yang bergabung dalam label ini, diantaranya Signals, Zaffa dan Parcel. Ketiganya memiliki format band dengan karakter musik yang berbeda-beda. besutan pertama Sound Entertainment adalah Signals, yang siap meluncurkan album pada bulan April ini. Disini Edwin, kakak Ernest yang juga gitaris Cokelat bertindak sebagai produser.
Selain sebagai sebuah proyek, Ernest sekaligus mempersembahkan Sound Entertainment sebagai hadiah pernikahan untuk Nirina dan buah hati mereka, Zivarra. Ngomong-ngomong, Ernest juga mau bikin lagu anak-anak juga disini. Niat Ernest membuat lagu anak-anak, berangkat dari minimnya lagu untuk anak-anak sekarang ini.
"Kita kepengen aktif langsung, dan kalau mau lihat kita kerja, ya di sini tempatnya," ungkap Nirina.

"Akhirnya The Flowers launching juga,"


"Akhirnya The Flowers launching juga," ujar Njet, sang vokalis, dari atas panggung. "Terima kasih buat Rajawali dan Rajawati yang udah mau dateng," tambahnya lagi.
Ya, bertempat di Score, Citos, Jakarta, band rock 'n roll asal Jakarta, The Flowers, melangsungkan launching album kedua mereka, Still Alive and Well pada Minggu malam (11/4).
Njet (vokal), Boris Simanjuntak (gitar), Leo (bass), Eugen (saxophone), dan Dado (drum) tampil luar biasa malam itu. Memainkan set panjang, dengan berkali-kali memamerkan aksi solo yang menguras energi, sama sekali nggak mengendurkan kualitas mereka. Padahal kalo mau ngomongin umur, mereka jelas udah nggak muda lagi. Hehe...
Barisan lagu, dari album pertama maupun kedua mereka bawakan malam itu. Termasuk dua hits mereka, Tolong Bu Dokter, dan Rajawali.
Kalo di lagu Tolong Bu Dokter mereka mengajak Ricky Seringai buat berkolaborasi, Arian, diajak naik panggung pas mereka membawakan singel paling baru mereka, Rajawali.
"Lagu ini tentang minuman. Bukan tentang band Radja, maupun band Wali," teriak Arian, yang disambut tawa oleh seluruh pengunjung yang datang.

sekilas ttg Dede drumernya BIP


Setelah hengkangnya Jaka (drumer sebelumnya), BIP selalu gonta ganti pemain drum, dari mulay Okky ex drumer tabo & AATB sampai rico ex drumer the fly pernah di ajak gabung. Setiap kali show BIP memang selalu menggunakan additional drumer, padahal siapa sangka setiap kali rekaman dan bikin project, BIP selalu punya pemain drum tetap setelah keluarnya Jaka.
Dia adalah Dede, dengan nama lengkapnya Dede kumala. sosok anak muda yang satu ini memang luar biasa. dia memliki bakat dan kemampuan bermain drum yang bisa dikatakan mahir. Melihat bakatnya, dia memiliki prospek besar yang bisa di sejajarkan dengan drumer drumer terbaik di negeri ini. Kemampuannyamemainkan in strumen alat musik sepertio gitar, keyboard dan penguasaan terhadap program musik dengan aplikasi peralatan studio dan komputer (audio rekaman), ditambah lagi dengan pengalaman dan pengetahuannya yang luas mengenai produksi dab mengaransemen sebuah lagu, menjadikan Dede seorang drumer yang punya nila "plus", gak menutup kemungkinan akan terbuka peluangnya sebagai produser dan musik director bagi dirinya di masa yang akan datang.
Profile anak muda yang satu ini memang banyak orang yang tahu. Karena memang sepak terjang, bakat dan kreativitasnya kebanykan dilakukan di seputar studio Palu. Karena memang sejak awal studio Palu mulai berdiri dan berkembang anak muda yang dikenal pendiam dan ingin belajar untuk lebih baik ini telah dihabiskannya didalam studio, mengutak atik komputer dan peralatan rekaman serta mengamati cara kerja produksi dan pembuatan lagu yang di lakukan oleh Pay. Bermodalkan bakat, kemampuan dan guru yang baik, Dede akhirnya telah menjadi seorang yang siap dan pas untuk diajak bergabung dalam band besar sekelas BIP.

Jumat, 09 April 2010

The Actor


BENAR-BENAR serius. Begitulah gambaran grup band asal Banjarmasin, The Actor, dalam menggarap album perdana mereka. Bahkan artis sinetron Laudia Chintya Bella pun direkrut menjadi manajer keenam personel ini. Mantan pacar Ananda Mikola ini pun dibuat gelisah oleh Abie (vokal), Eky (gitar), Reza (gitar), Okky (bass), Nabil (keyboard) dan Daus (drummer). Keenam personel itu terlambat datang ke sebuah konser. Sementara penggemar sudah tak sabar menanti penampilan band anak Banua yang bakal go nasional itu. Tapi tunggu dulu. Kegelisahan artis berkulit putih itu bukan kejadian sebenarnya, melainkan bagian dari cerita dalam video klip yang dibuat The Actor yang dimulai penggarapannya Sabtu (10/4/2010) besok. "Bella akan berperan menjadi manajer The Actor. Kegelisahan menyelimuti manakala keenam personel belum tiba di konser," ucap Gusti Maswan, perwakilan Lima Record label dan manajemen The Actor.
Dipilihnya Bella bukan tanpa alasan. Wajah melankolis artis berambut panjang itu, diharapkan tak sekadar menjadi pemanis namun menjadi daya tarik tersendiri agar penikmat melirik video klip ini.
"Meski demikian bukan berarti kami melupakan model lokal. Nantinya sekitar 16 model mendampingi Bella," cetus Wawan. Ketertarikan Bella saat ditawari tak lepas dari keinginannya untuk ikut mengangkat nama Banjarmasin di kancah nasional. Menjadi pengalaman menarik tentunya ikut syuting di luar pulau Jawa untuk sebuah klip. Memasuki hari pertama syuting single Mungkin lagu ciptaan The Actor cukup menyita waktu keenam personel. Beberapa adegan mesti diulang untuk mendapatkan gambar yang pas.Okky, pemegang bass yang berlari-lari di sebuah gang kawasan Sungai Jingah di bawah terik matahari, tampak cukup kelelahan. Okky pun beberapa kali mesti mengulang adegan. Namun Okky terlihat puas begitu selesai pengambilan gambar untuk background berupa rumah Banjar tempo dulu. Okky juga langsung akrab dengan bintang dadakan yang dilakoni Acil Juju, warga setempat.Acil Juju dapat peran sedang menampi beras di samping rumah Banjar milik Ana saat Okky berlari. Tidak hanya acil Juju, beberapa orang anak-anak sedang bermain pun mendapatkan peran pula. Selain peran tentunya ada honor didapat. Wajar kiranya usai syuting pun acil Juju pun tersenyum dibuat. Honor diterima dirasakannya cukup membantu membantu dapurnya tetap ngebul.
"Wah terima kasih banyak lah. Bila sudah sukses jangan kada ingat lawan acil," ucapnya usai syuting.
Sebelum syuting di kawasan Sungai Jingah yang mengambil beberapa rumah banjar masih asli peninggalan orang dulu, The Actor juga mengambil tempat syuting di siring Jl Piere Tendean.
"Cukup melelahkan bagi kawan-kawan syuting hari ini. Namun memuaskan," ucap Daus ditemui di sela-sela syuting.

The Dance Company goyang Banjarmasin


dengan singel Papa Rock n Roll di pengujung 2009, The Dance Company (TDC) langsung mencuri perhatian publik musik Tanah Air.
Musik yang rancak, lirik jenaka dan sosok keempat personelnya yang populer membuat TDC cepat melejit. Meskipun Ariyo Wahab (vokal), Baim (gitar, vokal), Pongky (bas, vokal) dan Nugie (drum, vokal), memakai nama lain layaknya penyanyi rap atau hip hop. Ariyo jadi Riyo, Baim jadi Bebe, Pongky jadi Wega dan Nugie jadi Embot.
"The Dance Company satu-satunya di dunia, karena belum pernah ada empat vokalis yang bisa main musik bikin band," kata Pongky dalam acara Just Alvin tayangan Metro TV.
"Walau kita sudah tidak muda, kita berharap The Dance Company mencapai 3L, langgeng, laris dan legend," timpal Baim.
Untuk ukuran band yang baru punya satu album TDC mungkin telah mencapai L kedua alias laris. Penjualan debut album mereka lumayan sukses, undangan manggung di televisi dan konser seakan sambung menyambung.
Jumat (9/4/2010) ini TDC mentas di Nashville Pub & Cafe Hotel Banjarmasin International (HBI). Menurut Executive Secretary HBI, Erna, animo masyarakat Banjar terhadap TDC cukup tinggi. "Tiket terjual sudah mencapai 75 persen. Biasanya jelang penampilan permintaan makin tinggi," ujar Erna.
Bukan sekadar prediksi, karena boleh jadi penonton bukan saja fans baru TDC. Mungkin saja mereka adalah penggemar keempat personel TDC ketika main di band mereka terdahulu.
Ariyo melejit lewat lagu Sepenuh Hati yang sampai kini masih digemari. Baim ikut membesarkan ADA Band. Pongky dikenal sebagai vokalis sekaligus pencipta sebagian besar hits Jikustik. Nugie, walau kurang sukses bersama Alv Band, namun sempat melesat saat bersolo karier. Tertipu, Teman Baikku, Pembuat Teh dan Pelukis Malam adalah beberapa tembang kondangnya.
"Kalau aku memang suka lagu Papa Rock n Roll. Tapi sebelumnya aku memang ngefans sama Nugie. Kangen juga udah lama nggak lihat aksinya," kata Soraya, satu siswi SMA di Banjarmasin.

Rabu, 07 April 2010

TIKET


TIKET kembali merilis sebuah single terbaru ‘Baby I Am Sorry’ pada Maret 2010, single yang lagi-lagi akan memuaskan para Tiketeers (sebutan untuk fans Tiket) di seluruh wilayah Indonesia. Dengan single terbarunya ini, Tiket makin menguatkan akar musikalnya, di antara sejumlah tembang hit yang telah diluncurkannya. Sejarah kelahiran TIKET berawal di tahun 1999 dengan berdirinya band bernama ‘Glow’ yang dibentuk Opet Alatas (kelahiran Tanjung pinang, 8 April 1975) yang dikenal sebagai eks personil Gigi, dan Arden Wiebowo gitaris yang lahir di Jakarta, 20 Agustus 1981. Namun apa boleh buat, Glow harus beberapa kali gonta-ganti personil dan diakhiri dengan pergantian nama grup, tepatnya pada 20 Mei 2000 lahirlah nama baru, TIKET. Nama TIKET sendiri dicetuskan pertama kali oleh Opet Alatas (yang juga sempat jadi additional bassist Padi, Dr. PM, Base Jam dan Andre Stinky) dengan harapan bahwa band ini dapat menjadi ‘tiket’ yang akan membawa para personilnya masuk industry musik Indonesia, sekaligus membawa Opet Alatas kembali ke dunia music yang telah ditinggalkannya sejak ia memutuskan untuk berpisah dengan Gigi tahun 1999 lalu. Setelah melewati perjuangan berat, pada Mei 2001 TIKET teken kontrak rekaman dengan PT. Indo Semar Sakti yang akhirnya membawa mereka masuk studio rekaman, dengan luncuran album perdana bertitel nama band mereka. Sukses dengan album pertama, di mana lagu-lagunya banyak yang meraih hits, seperti diantaranya lagu ‘Cinta Yang Lain’, ‘Abadilah’ dan ‘Hai Bintang’. Di album TIKET yang kedua ‘Sebuah Anugerah’ (2003), mereka masih konsisten menghadirkan tembang-tembang manis yang juga diminati para TIKETEERS, apalagi luncuran mereka itu banyak didukung beberapa additional musisicians, seperti Dewa Budjana (sitar untuk ‘Terlahir Kembali’), Krisna Balagita (strings untuk ‘Usai Sudah’), Andy Rianto, Eko Patitur, Bonita, Lendra, serta Didit ‘Plastik’. Untuk rilisnya yang ketiga ‘Rasakan Yang Kurasa’ (2005), TIKET mengalami perobahan personil, mereka adalah Opet Alatas (bass), Arden (gitar, loops, synth & pad, backing vocal), Gatut (drum) dan Joey (vocal). Dari album ini muncul hits ‘Biar Cinta Menyatukan Kita’ dan ‘Rasakan Yang Kurasa’. Pada 2007 TIKET membuat album ‘Transisi’ yang lagi-lagi dengan formasi terbaru pada drum dan vocal, posisi drummer Gatut di gantikan Budhy Haryono dan vokalis Joey diambil alih Christian Bhaskara. Album ini menyajikan tembang Laki, Ketulusan Hati, Walau Jarak Memisah, Tanpa Dia, Memiliki Aku, Belahan Jiwa, Awas Kau Kena, Kunanti, Suara Hati, dan Hina. Setahun kemudian, TIKET berkenan bikin album ‘Transisi – Repackage’ dengan dua lagu baru, yang kemudian menjadi hits, ‘Hanya Kau Yang Bisa’ dan ‘Kau Buatku Berarti’, sedangkan sepuluh lagu lainnya merupakan lagu dari album sebelumnya. Sedangkan di akhir tahun 2009 lalu, TIKET sempat mengeluarkan sebuah single berani, yang padat dengan baluran rock, berjudul ‘Jatuh Bangun’. Kini single kedua TIKET yang bertajuk ‘Baby I Am Sorry’ (Maret 2010) dihadirkan dalam upaya memanjakan telinga para fans dengan single manis, yang memaparkan tentang cinta dua insan yang tertunda untuk saling memiliki :
Dimanakah kamu saat aku mencari cinta/Ternyata waktu yang tak mempertemukan cinta kita/Harus kupilih dia sebelum ada kamu/Tapi kuyakin suatu saat kita pasti satu/Baby I Am Sorry… Baby I Am Sorry/Salahkan aku tak memilihmu/Tapi kamu selalu dalam nafasku/Baby I Am Sorry… Baby I Am Sorry/Ternyata kita belum saatnya/Berbagi cinta untuk bersama ooh…

Endang Soekamti


Kalian yang ngaku rindu dengan band punk Endank Soekamti sebentar lagi bakal terobati. Yap, trio asal jogja ini sedang kebut-kebutan ngegarap album keempatnya. Single berjudul Audisi pun disiapkan untuk disebar di radio-radio pekan ini.
Mereka pun nggak sungkan mengatakan kalau albumnya bakal seru "Di album ini kita bakal lebih beragam lagi, baik dari musik maupun liriknya," Ujar Erik (vox/bas) kepada Hai Online.
Emang kayak apa sih?
"Kalau dari musik bakal semakin terasa pop punknya,selain itu juga kita banyak kerja sama dengan musisi lain dan rencananya kita bakal masukin unsur Brass di sini. Untuk lirik kita juga nggak cuma tentang cinta, ada yang tentang lingkungan dan nasionalis," beber Erik lagi
Gimana nggak ngebut, Endang Soekamti ternyata sekarang udah gabung sama label Nagaswara. So, mereka jadi semakin terpacu untuk nyelesain albumnya.
Endank Soekamti melibatkan Kamties, sebutan untuk fans Endank Soekamti, dalam penggarapan album ini. Mereka udah jauh-jauh hari mengadakan sayembara kepada Kamties untuk bikin lirik.
Semakin penasaran kan? kita tunggu aja. Kalau sesuai rencana Endank Soekamti siap merilis album keempatnya Mei ini.

Royal Ego


Karena ingin menjajal sesuatu yang baru dan menuangkan energi positif yang dimiliki, Ernest (gitaris Cokelat) dan Eno (drummer Netral) bersama dengan Gilbert (bassist Saint Loco) dan Hendra Bagya (vokalis New Market) sepakat membentuk band baru yang diberi nama Royal Ego.
Menurut Ernest, Royal Ego didirikan tahun 2005 lalu. Adanya band ini bukan berarti dirinya jenuh dengan grup band yang ada saat ini, namun karena ingin menumpahkan kemampuan yang tidak bisa dituangkan di grup band masing-masing personil Royal Ego.
"Musiknya agak up beat. Sampai hari ini bikin video klip, nama musiknya Senandung sama Say Something, tentang cinta tapi kita mainnya dalam lirik bahasa Inggris," ujar Ernest.
Ernest menambahkan, nama Royal Ego diambil karena dirinya dan kawan-kawan ingin terdengar jantan.
Hal senada juga diungkapkan sang drummer, Eno. "Kalau buat side project, kalau yang musiknya hampir sama, ya sama aja. Seperti yang Ernest bilang, ciri khasnya nggak keluar. Kalau di band sebelumnya kan kita nggak mungkin dengan area yang sama. Di sini kita berusaha mengembangkan kreativitas," ungkap Eno.

SLANK


Setelah absen manggung lebih dari lima bulan lamanya, Slank akan segera menyapa penggemarnya di panggung terbuka. Band beranggotakan Kaka (vokal), Bimbim (drum), Ivanka (bas), Abdee (gitar), dan Ridho (gitar) itu, turut berpartisipasi dalam event "Tolak Angin Karnaval SCTV 2010". Slank akan tampil di hadapan publik Bandung. Bersama sejumlah grup band lainnya seperti, The Changcuters, Jamrud, The Virgin dan d'Masiv. Mereka akan menjadi band pembuka mengawali rangkaian kegiatan Karnaval 2010, yang tahun ini akan dilangsungkan di 6 kota. Pada penampilannya di Lapangan Tegalega, Bandung, Jumat (9/4/2010) nanti, Bimbim berjanji akan memberikan sajian yang istimewa. "Untuk pertama kalinya, Slank akan membawakan lagu terbaru. Judulnya 'Jurus Tandur', artinya maju terus pantang mundur. Tandur sendiri berarti menanam padi," ujar Bimbim. Lewat lagu ini, lanjut Bimbim, Slank ingin menyuarakan sikap agar kita terus memelihara sebuah keyakinan. "Tentunya dengan sikap yang tunduk dan mundur. Mengambil filosofi menanam padi. Saat menanam, petani enggak berjalan maju tapi harus mundur. Lagu ini terinspirasi dari susahnya Slank manggung," paparnya.
Sebanyak tujuh lagu akan dibawakan Slank di hadapan Slanker di "Kota Outlet" itu. "Ada aransemen yang diubah. Kita akan bawakan lagu secara medley. Untuk lagu 'Gosip Jalanan' kita akan ubah liriknya disesuaikan dengan kondisi saat ini, seperti adanya markus (makelar kasus)," jelas Bimbim lagi.
Sementara itu, dikatakan Vice President Marketing SCTV Stephanus Halim, sejauh ini pihaknya tak mendapatkan masalah terkait izin menyusul penampilan Slank pada Karnaval SCTV 2010. "Tak ada masalah soal perizinan untuk konser Karnaval SCTV. Selain di Bandung, Slank juga akan tampil di hadapan para Slanker di Malang (10-16 Mei), yang menjadi kota terakhir perhelatan Karnaval SCTV 2010.
Di Malang, grup musik dan penyanyi yang akan tampil selain Slank, yakni Andra and The Backbone, Drive, Ungu, Dewa 19, Ari Lasso hingga Mulan Jameela. "Akan ada 250 musisi dan penyanyi yang akan dilibatkan, pada Karnaval tahun ini," ungkap Stephanus.

Jumat, 02 April 2010

BF2B


Setelah sekian lama libur, Bondan Prakoso ternyata tengah menghabiskan waktunya di dalam studio. Ia bahkan segera bersiap merilis album ke-3nya yang kini tengah memasuki tahap penyelesaian. sebagai bocoran pula Bondan pemanasan dengan keluarkan single yang berjudul "ya sudahlah"
“Bondan masih libur manggung dulu sementara. Sekarang sedang sibuk konsentrasi untuk album baru nanti. Sudah selesai mixing, tinggal tahap penyelesaian aja,” jelas sang manajer, Blend.
Lewat sang manajer yang dikenal religius tersebut akhirnya memberikan sedikit bocoran mengenai konsep bermusik Bondan yang ternyata masih akan bareng dengan Fade 2 Black di album barunya nanti.
“Album ke-3 ini masih tetap bareng sama Fade 2 Black, seperti dua album terdahulu,” terangnya
“Soal konsep, agak nyeleneh lagi dia nih. Dia buat satu lagu kayak jamannya Rinta Harahap gitu , bernuansa tahun 70-an. Ada juga satu lagu yang dia bikin berirama ska,” tambahnya lagi.
Namun Blend menjamin jika lagu terbaru bondan nantinya enggak akan mengecewakan para fansnya. Karena lagu tersebut masih meng-kolaborasikan rap vokal dari fade 2 Black dengan beat-funk.
“Selebihnya, lagu-lagu Bondan kan selalu beda ya, masih meng-kolaborasikan beat-beat funk dengan gaya rap musik dari Fade 2 Black” kata sang manajer lagi.