Hari ini studio sekaligus label rekaman pertama milik Indonesia,
Lokananta merayakan ulang tahunnya yang ke-56. Label yang berdiri sejak
29 Oktober 1956 itu mungkin generasi muda banyak yang tidak tahu studio
bersejarah ini.
Oleh karena itu, para pecinta musik Indonesia
menggalang kampanye yang bertajuk #savelokanta. Beberapa waktu lalu
penyanyi Glenn Fredly merilis album DVD Live yang bertajuk Glenn Fredly & Bakucakar Live from Lokananta.
Glenn
hingga sekarang ini memang getol berkampanye dengan berbagai cara untuk
mengangkat kembali Lokananta jadi warisan budaya Indonesia yang harus
dilestarikan.
Studio bersejarah ini memiliki rekaman Indonesia
Raya. Studio yang terletak di jalan Ahmad Yani 387, Solo ini memang
menyimpan banyak sejarah perjalanan musik Indonesia dan bisa dikatakan
sebagai titik nol musik Indonesia.
Dalam perjalanan sejarahnya,
musisi-musisi seperti Gesang, Titik Puspa, Waldjinah, Ismail Marzuki,
Bubi Chen, Jack Lesmana, Bing Slamet, Idris Sardi dan masih banyak yang
lainnya pernah melakukan rekaman disana. Ada lebih dari 40 ribu piringan
hitam musik tradisional diseluruh Indonesia berada di sana.
Ribuan
master rekaman berbagai genre musik, dari mulai pop, kroncong, hingga
jazz sejak tahun 50-an hingga 80-an disimpan di sana. Bahkan, master
rekaman pidato proklamasi Soekarno juga tersimpan disana.
Sayangnya
seiring dengan waktu, kisah kejayaan Lokananta kian menghilang. Hampir
semua dokumen berharga yang tersimpan di sana kondisinya sudah kurang
layak karena minimnya dana yang dimiliki oleh Lokananta. Beberapa
koleksi pun dijual secara terpaksa kepada kolektor untuk biaya
operasional.
Selain Glenn, grup musik White Shoes and The Couples
Company juga merekam ulang lagu-lagu mereka untuk mengenalkan kembali
kepada generasi muda Indonesia agar peduli dengan Lokananta.
Diharapkan,
program ini nantinya dapat membuat anak-anak muda semakin mengenal dan
peduli pada Lokananta serta bisa menjadi komunitas guyub yang melakukan
berbagai aktivitas positif secara rutin. Indonesia akan kehilangan
rantai informasi mengenai sejarah musik dan budaya Indonesia jika
Lokananta tidak segera diselamatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar