Band Nera yang
digawangi oleh Gilang Ramadhan menyuguhkan musik jazz dengan memasukkan
unsur budaya dari Flores, Nusa Tenggara Timur, pada hari kedua Djarum
Super Mild JakJazz 2012, di Istora Senayan, Sabtu malam.
Budaya
dari Provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut begitu kental terdengar
terutama dari penyanyi Nera, Ivan Nestorman. Dia menyanyikan tujuh lagu,
yang semuanya menggunakan bahasa manggarai.
Di panggung
JakJazz, Ivan juga mempertunjukkan budaya memanggil angin lewat sebuah
lagu yang berjudul 'Mai Muru Mai'. Menurut dia, ritual budaya tersebut
sering dilakukan oleh nelayan-nelayan Flores.
"Ketika saya mencari penyanyi yang memang bisa bahasa Timor (manggarai), karena bagus," kata Gilang Ramadhan.
Bagi
Gilang, suara nyanyian dari Flores punya ciri khas tersendiri dan
tidak dipunyai oleh daerah lain di Indonesia. Terutama dalam hal
aksen-aksen yang mengalun indah ketika dinyanyikan.
Gilang juga
mengungkapkan bahwa dirinya dalam bermusik tidak terpatok pada budaya
flores saja. Dia menjelaskan, setiap daerah mulai dari Aceh sampai
Papua, semuanya punya keunikan tersendiri yang berpotensi untuk
digabungkan dengan jazz.
"Selama itu masih enak, masih cocok gak masalah," kata pemain drum berusia 49 tahun itu.
Selain
Gilang dan Ivan, Band Nera juga beranggotakan Donny Suhendra (Gitar),
Adi Dharmawan (Bass), dan Khrisna Prameswara (Keyboard). Kelimanya
sudah terbentuk dan konsisten menampilkan budaya Flores dengan balutan
jazz sejak tahun 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar