Selasa, 22 November 2011
RBT dimata slank
Meskipun Ring Back Tone (RBT) menjadi salah satu bisnis industri musik yang menjanjikan, namun bagi Slank, mereka mengaku tidak suka dengan bisnis tersebut.
Alasannya, kata Bimbim, RBT hanya berupa potongan lagu dari karya musisi saja. Sehingga menurutnya, musisi hanya memerhatikan lagu di bagian reffrain saja.
“Gue kurang suka sama bisnis RBT sebenarnya, karena itu cuma 30 detik doang, lagu cuma didengarin segitu. Jadi bikin lagu yang bagus di reff doang. Apalagi sekarang RBT lagi dipermasalahin,” ujar Bim Bim
Bim Bim menerangkan, maraknya bisnis RBT lantaran kreativitas para musisi telah terbunuh. Ladang musisi untuk menjual karya seni sudah hangus. Salah satu penyebab, maraknya pembajakan. Jadi pilihan musisi kini hanya mengandalkan RBT, bukan album.
"Itu efek dari hukum yang kurang berfungsi,” paparnya.
Banyaknya musisi yang memilih untuk mengeluarkan single, tidak membuat band pelantun Orkes Sakit Hati ini lantas ikut-ikutan. Sebab menurut mereka, banyak lagu Slank yang bisa dibanggakan.
“Itu pilihan mereka. Itu efek dari kapital ya. Permintaan banyak, ya makanya mereka akan melakukan itu. Mungkin single Ku Tak Bisa itu ngetop banget. Kita juga ada sembilan lagu lagi di dalamnya yang bisa kita banggain. Jadi bukan cuma satu doang,” tandasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar