Get 4Shared Premium! TrialPay Referral Program

Jumat, 23 Juli 2010

Ariyo Wahab bikin rock n’ roll band


Sebetulnya, sebelum Ariyo Wahab diajak bergabung dengan The Dance Company, dia sudah punya rencana untuk membuat rock n’ roll band bersama Coki, seorang gitaris yang sangat terpengaruh Keith Richards dan menjadi gitaris di band cafe bernama Lemon Tea. Ariyo Wahab mengenal Coki sejak dia masih kecil. Coki tergabung dengan band di mana kakaknya Ariyo menjadi vokalis. Coki menjadi Keith Richards, kakak Ariyo menjadi Mick Jagger-nya di band yang membawakan lagu-lagu The Rolling Stones itu.
“Coki itu gitaris hebat, cuma belum dikenal banyak orang,” kata Ariyo.
Tapi, rencana sejak tahun 2007 itu harus tertunda begitu The Dance Company [TDC] berdiri dan Ariyo sibuk berpromosi band itu. Kawan-kawannya di TDC mengetahui soal proyek musikal yang sedang direncanakan Ariyo ketika dia diajak bergabung dengan TDC. Rabu [14/7] siang, di kantor Nagaswara, Ariyo mengenalkan band barunya yang bernama Free On Saturday [F.O.S]—alasan pemilihannya mudah ditebak, karena mereka hanya bisa berkumpul di hari Sabtu—kepada para jurnalis. Perusahaan rekaman itu yang dituju Ariyo untuk ditawarkan, karena TDC sudah lebih dulu rilis album oleh Nagaswara.
“Kami merilis F.O.S. karena Nagaswara pengen punya band kayak gini. Pokoknya saya harapkan tahun ini jadi tahun rock,” kata Rahayu Kertawiguna dari Nagaswara.
Selain Coki, mereka mengajak Benny untuk memainkan kibord. Ariyo mengatakan bahwa tiga orang sudah cukup, demi memudahkan untuk proses kreatifnya. Selebihnya, biarlah mereka merekrut additional players. “Begitu gua denger Coki maenin gitarnya, nada-nada vokal gua keluar dengan mudah dan enak sampe akhirnya jadi musik yang kami banget. Setelah ketemu Coki, terjadilah kecocokan. Waktu gua dengerin materinya ke Pak Rahayu, dia seneng. Katanya ini band kayak band Australia, kayak musik bule!” kata Ariyo sambil tersenyum.Untuk sementara, Free On Saturday hanya akan merilis single: yang pertama dilempar adalah “Mama Bilang”, sebuah lagu dengan nafas rock n’ roll yang kental pengaruh The Rolling Stones, Aeorosmith, The Black Crowes dan Lenny Kravitz. Sebenarnya tujuh lagu telah selesai direkam, tinggal menunggu mixing. Tapi mini album itu baru akan dirilis rencananya bulan Desember tahun ini. Sebelum itu rilis, Nagaswara akan merilis dua single F.O.S. dalam sebuah album kompilasi rock bersama band-band Nagaswara lain yang memainkan musik rock [beberapa band rock yang ada di bawah Nagaswara adalah Koil, Endank Soekamti dan Funky Kopral].
“Gua sih pengennya musik F.O.S. lebih banyak maen di out door, karena sama TDC gua lebih sering maen di indoor. Nggak tahu kenapa, tapi orang-orang lebih banyak ngundang TDC buat maen di indoor, makanya waktu beberapa hari lalu kami maen di outdoor seneng banget. Mudah-mudahan sama band yang baru ini, tawaran buat manggung outdoor lebih banyak,” kata Ariyo.
Walau Ariyo menjadi vokalis di band baru ini, bukan berarti dia hengkang dari TDC. Sebuah SMS yang dikirim oleh publisisnya untuk mengundang jurnalis datang, malah menghembuskan gosip soal Ariyo tak cocok dengan Pongki Barata—sebuah langkah yang sebenarnya kurang disukai Ariyo. “Gua nggak mau band ini terangkat karena berita negatif yang dihubungkan sama Dance Company. Tapi, anak-anak juga udah memperingati gua, supaya siap-siap ditanya sama orang,” kata Ariyo.
Nyatanya, Ariyo Wahab mendapat restu penuh dari kawan-kawannya di The Dance Company. Dia menepis anggapan bahwa dengan mendirikan band rock n’ roll, publik akan kebingungan dengan imej Ariyo di dua band rock n’ roll.
“The Dance Company itu bukan band rock n’ roll. Kebetulan aja masyarakat kenal pertamanya dengan lagu “Papa Rock n’ Roll” tapi kalau didengerin satu album, itu musiknya bervariasi. Soal bagaimana gua membagi waktu antara The Dance Company dan Free On Saturday, biarlah itu jadi masalah gua, nggak perlu dibagi sama orang lain,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar