Pas adalah grup yang memelopori gerakan indie label pertama di Indonesia, sebuah sistem pendistribusian kaset yang kini sudah menjadi bagian dari dinamika industri musik. Keteguhan mereka dalam mengibarkan idealisme telah menjadi inspirasi bagi sejumlah besar grup yang setia pada orisinalitas, tapi sulit mendapat peluang. Mereka memilih jadi musisi underdog daripada harus mengubah cita rasa musikalnya sekadar untuk mengikuti selera pasar.
Sejak awal kemunculannya, Pas Band memproklamirkan bendera rock. Banyak orang beranggapan kini Pasband tak lagi ngerock. Merekapun mengaku mulai lelah memainkan musik keras.“Kita dulu sangat rock tapi punya kenikmatan juga main dengan beat cuma 50 atau 60 bpm. Tapi dengan bertambahnya umur, gila main kayak gini capek,” ujar Yukie sang vokalis kepada detikhot ditemui di Tennis Outdoor Senayan baru-baru ini.Walau Pas Band kini mulai bermain dengan slow beat namun mereka membantah semua karena toleransi pasar. Bagi band indie asal Bandung itu semua semata-mata karena proses menuju matang.Bertambahnya umur dan pengalaman Sandy, Yukie, Bengbeng dan Trisno di musik, mereka jadi lebih matang. Kini mereka berekspresi dengan banyak pertimbangan. Mulai memikirkan akibat untuk orang lain juga diri sendiri.“Seseru-serunya gue main musik, tetap aja genrenya nggak pop. Tetap nadanya bukan nada-nada manis. Gue nggak cute dan gue sangat rock walau dengan musik yang pelan,” jelas Yukie.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar