Get 4Shared Premium! TrialPay Referral Program

Sabtu, 16 Januari 2010

UTOPIA "MencintaMu Sampai Mati"


Dua tahun lamanya berkutat dengan lagu-lagu yang sama, cukup membuat Utopia gelisah. Memang, di satu sisi, mereka cukup menikmati sukses yang diraih oleh singel Baby Doll yang termuat di album Indah (2007) itu. Sebab, selain sukses yang membuat lagu itu disebut-sebut sebagai “singel panjang umur”, bagi Utopia. Baby Doll merupakan pencapaian tersendiri secara musikal.
Utopia merasa bahwa Baby Doll mampu memperlihatkan sisi terangi Utopia. Satu sisi yang sangat berbeda dengan anggapan dan imaji orang selama ini terhadap band asal Bandung itu. Satu hal yang memang diniatkan sejak awal pembuatannya.
Begitupun dengan singel lain macam Hujan, yang tak kalah laris manis. Atau Serpihan Hati, yang biarpun tetap menyisakan sisi gelap, tapi terdengar berbeda.
Toh, bagi Pia, vokalis Utopia, yang namanya musisi, tetap menyimpan kerinduan buat membuat sesuatu yang baru. Dalam kasus dia dan Utopia, hal itu adalah masuk studio dan mulai berkutat memroduksi album baru. Dan penantian selama dua tahun, adalah satu hal yang cukup menyiksa.
Terlebih, kisahnya lagi, Pia sebagai vokalis dan sekaligus sang pencipta lagu adalah tipe musisi yang kreativitasnya sangat bergantung pada mood. Urusan tunggu menunggu ini menjadi salah satu hal yang sangat mempengaruhi mood-nya. Walaupun dia mengaku sangat excited, ketika akhirnya tiba waktu untuk memulai kembali proses produksi, mood yang tersisa padanya adalah kembali gelap. Seperti yang pernah dirasakannya ketika membuat album Utopia (2003), dan Kekal (2004).
Hasilnya, MencintaMu Sampai Mati . Harap dicatat: bukan “mencinta-i-mu”, melainkan “mencintamu”. Hal ini awalnya tak sengaja dilakukan Pia. Dia hanya merasa bahwa kata “mencintamu” lebih pas diucapkan ketimbang “mencintaimu”. Belakangan hal itu justru muncul sebagai pembeda dengan deretan judul lagu yang selama ini sudah beredar di pasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar