“Asyik ya, penontonnya sedikit tapi nyanyi semua,” puji Thomas Ramdhan kepada ratusan penonton yang hadir di gedung teater Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (PPHUI) Jakarta. Memang benar, penonton yang didominasi oleh GIGI Kita ini menyambar setiap lagu yang dibawakan oleh GIGI.
Mereka berkumpul bukan hanya sekedar untuk melihat band yang digawangi oleh Tubagus Armand Maulana alias Armand Maulana (vocal), I Dewa Gede Budjana alias Dewa Budjana (gitar), Gusti Erhandy Rakhmatullah alias Hendy (drum) serta Tubagus Omas Ramdhan alias Thomas Ramdhan (bass) melantunkan lagu-lagu GIGI. Acara yang diselenggarakan pada Kamis, 12 April 2012, ini adalah sebuah perayaan ulang tahun GIGI yang ke-18.
Sebuah acara sederhana namun penuh dengan keakraban dan suasana bersahabat. Lihatlah bagaimana personel GIGI begitu akrab di atas panggung. Kedekatan selama bertahun-tahun yang membuat semua tingkah laku tidak tampak palsu Canda tawa mengalir lepas di atas panggung. Jatuh bangun selama 18 tahun menjadi proses yang mendewasakan.
Acara yang didukung penuh oleh Wood’s ini bagaikan sebuah temu kangen dengan penggemar dan rekan-rekan yang ada dalam proses perjalanan GIGI. Aria Baron dan Opet Alatas yang sempat menjadi bagian GIGI pun hadir malam itu. Baron adalah sosok yang menjadi bahan olok-olokan Armand dan Budjana. Mulai dari “perkembangan” badan sampai selera Baron terhadap makanan.
GIGI pun menyadari arti pentingnya penggemar. Adalah sebuah penghargaan ketika Armand menyapa satu persatu GIGI Kita yang dikenalnya. Seolah tengah menyapa sahabat yang lama tidak bersua. Bukan sekedar basa basi. Tak ada sikap arogan bagaikan seorang rockstar karbitan. Sebuah sikap yang patut dibanggakan dari grup band yang sempat mengalami “kerontokan” namun berhasil bangkit kembali. Salah satunya adalah berkat dukungan tanpa henti GIGI Kita.
Orang-orang di belakang layar pun tak lepas dari penghormatan atas jerih payah membantu GIGI. Sudah tentu, Dhani Widjanarko alias Dhani Pette, sebagai "anggota" kelima GIGI adalah orang yang dihujani terima kasih dan “celaan” penuh cinta.Wajar, karena selama 17 tahun mereka bersama-sama "menumbuhkan" GIGI sehingga "menggigit" dalam industri musik di tanah air.
Ketika disinggung mengapa merayakan ulang tahun dengan sederhana, Dhani menjelaskan bahwa perayaan megah ulang tahun ke-17 masih terngiang indah di benaknya. “Di Istora itu kan besar dan sweet dan itu belum bisa dilupakan. Kita juga harus bikin ide baru biar enggak gitu-gitu saja," tambah Armand.
18 tumpeng disiapkan untuk disantap bersama oleh GIGI Kita yang hadir. GIGI Kita datang tanpa dipungut biaya. Cukup menunjukkan foto mereka tengah bersama personel GIGI saja melalui twitter. Bila terpilih maka mereka berhak atas sebuah undangan. Sebuah langkah yang cerdas untuk memanfaatkan maksimal sarana jaringan social.
Setelah puas menyantap hidangan, bersama-sama memasuki gedung teater. Pandji Pragiwaksono pun melakukan stand up comedy menghamburkan “amunisi” cerita yang “meledakkan” tawa penonton. Tema yang diangkat Pandji adalah korupsi. Hal ini sejalan juga dengan film yang kemudian ditayangkan dan ditonton bersama-sama.
4 film pendek yang diprakarsai oleh Tranparency International dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertema “Kita VS Korupsi” pun diputar. Ini adalah upaya GIGI memberikan pendidikan kepada GIGI Kita mengenai apa bagaimana bentuk korupsi dalam hal kecil yang terlihat sepele namun ternyata kerap dilakukan.
Kesederhanaan bukan berarti miskin makna. Begitulah kesan yang didapat dalam perayaaan 18 tahun GIGI. 1 dan 8 bila dijumlahkan menjadi 9. Dalam kepercayaan China angka 9 dilekatkan dengan angka keberuntungan. Dengan prestasi yang sudah ditorehkan, GIGI tetap akan beruntung sepanjang masa berkarya. Dan Indonesia beruntung memiliki GIGI.
Selamat ulang tahun GIGI….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar