Get 4Shared Premium! TrialPay Referral Program

Jumat, 29 Juni 2012

MAHADEWA


Guys, nama Mahadewa mungkin belum setenar Andra & The Backbone meski keduanya sama-sama besutan Republik Cinta Management (RCM) yang dipimpin pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani.Mahadewa kali ini ikutan menggebrak panggung LA Lights Indiefest Festive Sound di Stadion Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Penampilan band ini juga keren banget apalagi kalo kita liat ada Dhani ikut ngawal band asuhannya ini.Nah sebelum manggung, bos RCM itu ngaku kalo pembentukan band Mahadewa sebenarnya punya cerita sendiri.Perlu loe tahu ya, Mahadewa dibentuk pasca keluarnya Once. Secara jujur Dhani menyatakan masih terus menunggu mantan vokalisnya, Elfonda Mekel alias Once jika suatu saat nanti memutuskan kembali ke Dewa 19.“Platform Mahadewa 100% Dewa 19. Saya masih menunggu Once kembali suatu hari. Kita milih Judika juga karena suaranya tinggi mirip Once.”Keterikatan Dhani dengan Once memang sangat beralasan karena konon nih, alasan keluarnya Once mundur dari Dewa 19 karena Dhani sudah tak memperhatikan Dewa lagi. Apalagi, personel Dewa masing-masing sibuk dengan proyeknya masing-masing.Andra sibuk dengan ‘Andra and The Backbone’ sedangkan Yuke juga memiliki kesibukannya dengan band bentukannya tersebut. Sementara itu, Dhani sibuk mengurus artis-artis Republik Cinta Manajemen dan juga dengan band barunya, Triad.Mau mengatasnamakan Dewa juga tidak bisa karena Andra juga belum menyatakan keluar dari Dewa. Yah, inilah Mahadewa. Semoga Mahadewa berhasil memberi warna baru di blantika musik anak negeri ini ya!

LA Lights Meet The Labels 2012 #Banjarmasin


Kesempatan untuk bisa bertemu dengan label nasional kembali digelar. LA Lights Meet The Labels 2012 akan memberikan kesempatan bagi musisi Banjarmasin pada 7 Juli nanti..
Bagi Banjarmasin, kesempatan ini sangat menjanjikan. Bercermin pelaksanaan tahun lalu, band Lyric asli banua berhasil keluar sebagai juara nasional dan kini sudah masuk dapur rekaman. Milik Siapa merupakan single yang kerap kali tayang untuk iklan di sejumlah televisi swasta nasional.
Untuk pelaksanan di Banjarmasin akan dilakukan audisi pada 7 Juli mendatang mengambil tempat open space Unlam. Cukup mudah memang untuk bisa ikut audisi. Peserta cukup menyerahkan CD demo band, duo maupun solo ke GNB Jl Sutoyo S.
Menariknya lagi, ajang kali ini dipastikan akan dihadiri wakil dari Aquarius, Warner Music Indonesia, Seven Music, Alfa Records, E-Motion dan Trax. Label-label terkenal ini datang dan akan melihat langsung aksi musisi banua.
"Ini keuntungan ikut The Labels. Kita tak perlu susah memperlihatkan demo bermusik dengan label terkenal. Kali ini, label tersebut yang akan melihat langsung," beber Cecef, gitaris Lyric band memberi masukan.

Andika dipecat


Untuk meluruskan kabar bahwa dia mengundurkan diri dari band yang sudah membesarkan namanya, Andika menggelar jumpa pers. Dikabarkan dia mengundurkan diri dari sebagai vokalis Kangen Band per 21 Juni 2012 lalu. Tapi dalam jumpa pers tersebut Andika membantah telah mengundurkan diri. Menurutnya itu sesuatu yang tidak mungkin mengingat perjuangan dirinya bersama rekan-rekannya di Kangen Band."Aku enggak mungkin mengundurkan diri dari Kangen Band, karena Kangen Band dari awal kan aku yang bentuk. Enggak mungkin kalau aku keluar dari band yang aku bentuk sendiri. Aku ngerasain perjuangan kita dari bukan siapa-siapa menjadi siapa", paparnya. Memang beberapa bulan sebelumnya, Andika mendapat surat pengunduran diri dari pihak label Warner di mana Kangen Band bernaung, tapi surat itu tidak pernah ditandatanganinya. Intinya Andika dipaksa mengundurkan diri, tapi dirinya menolak.Tapi apa mau dikata, teman-teman seperjuangannya di Kangen Band, setelah apa yang mereka lalui selama bertahun-tahun merintis bersama, setuju jika Andika diberhentikan secara sepihak. Tanpa sepengetahuan Andika, seluruh personil Kangen Band menandatangani surat pernyataan itu.Jelas hal tersebut sangat mengejutkan pemilik nama lengkap Maesa Andika Setiawan. Pasalnya selama ini hubungan mereka tidak pernah ada konflik, bahkan hingga kini mereka masih komunikasi. Kabar pemecatan dirinya, dia ketahui setelah menyaksikan tayangan infotainment yang memberitakan kabar tersebut."Harusnya sih ngobrol baik-baik kalau ada masalah, soalnya aku sendiri enggak tahu ada kabar pengunduran diri sampai pas nonton TV", tutupnya

Kamis, 28 Juni 2012

Nasib toko kaset


Mendengar informasi dari seorang kawan bahwa ada beberapa album lawas dari group band musik legendaris, Koes Plus, yang direkam ulang, saya langsung hunting untuk membelinya. Namun hunting album ini tidak seperti "perburuan" sebelumnya, dimana saya langsung mendatangi toko khusus CD/kaset. Biasanya saya sangat semangat untuk mengunjungi toko CD/Kaset "Duta Suara". Niat "berburu" kali ini sangatlah santai karena bisa membelinya di mini market dekat rumah sembari membeli gula, kopi, tisu dan sabun mandi. Oh, ya sebagai informasi, beberapa album Koes Plus yang dirilis ulang itu, saya punya aslinya dalam bentuk Vinyl (piringan hitam). Dan beberapa CD album yang saya beli tersebut, sebetulnya saya sudah mendengar semua lagunya lewat vinyl maupun kaset,namun entah kenapa saya juga ingin punya dalam format CD.
Di mini market tersebut saya membeli sejumlah album, selain Koes Plus, saya juga membeli Album terbaru band "Jamrud" dan band "Setia" (eks-ST12). Oh, ya selain album yang saya sebutkan, ternyata masih adalagi album dari band indonesia yang dijual di Mini Market tersebut.
Sejak terjadinya "revolusi" di dunia digital, sistem distribusi musik pun mengalami perubahan. Dahulu kita harus mencarinya di toko kaset/CD, saat ini kita bisa membayar secara online dan mendownload secara legal album kesukaan kita tersebut. Bagi yang ingin memiliki dalam bentuk fisik, bisa membelinya secara online, dan barang langsung sampai dirumah. Tidak hanya itu, untuk album-album dari band tertentu kita juga bisa membelinya lewat restoran ayam goreng cepat saji, sepeti Kentucky Fried Chicken (KFC).
Kini para label memiliki alternatif tempat penjualan baru, selain di toko kaset/CD. Dengan sistem bundling dengan paket makanan, album CD bisa cepat laris. Tidak cukup itu, dengan jumlah outlet KFC yang mencapai ribuan, distribus album tersebut jadi lebih mudah dan lebih merata.Terobosan metode penjualan lewat "Mini Market" ini lebih dahsyat lagi. Apalagi kita mengetahui sebaran Mini Market jauh melampui gerai ayam goreng cepat saji tersebut. Maraknya pembangunan Mini Market bisa menjadi peluang baru dalam distribusi album. Di Jakarta misalkan, mini market bisa kita jumpai dihampir sepanjang jalan. Bahkan antar mini market hanya berjarak 100 meter saja.Artinya daya jangkau masyarakat untuk membeli jadi lebih"dekat". Mereka tidak perlu bersusah-payah mempersiapkan diri dan datang mengunjungi toko CD/kaset. Untuk soal cost, konsumen jadi diberikan keringanan (lebih irit)
Kemudian bagaimana nasib Toko Kaset/CD yang khusus menjual barang-barang hasil rekaman tersebut? Apakah akan mati/tutup? Seiring dengan akan banyaknya model distribusi yang tergolong "ekstrim". Seorang kawan berceloteh, bisa jadi nanti CD dijual seperti orang menjual rokok dipinggir jalan. Hmm...bisa jadi ..:)
Yang perlu diketahui bahwa space yang dimiliki Mini Market sangat terbatas, mereka tidak mungkin "memajang" puluhan atau bahkan ratusan CD/Kaset di"rak" penjualan. Kecuali jka pemilik Mini Market menambah space untuk menjual album terbaru dari banyak band.Lalu bagaimana nasib toko CD/Kaset? Menurut saya, mereka masih akan eksis. Dengan space yang dimiliki mereka bisa memuat album dari puluhan dan bahkan ratusan. Mereka juga bisa memuat album-album Legend atau yang menjadi album koleksi kolektor. Dengan update album setiap minggu, bulan atau tiga bulanan, toko CD/Kaset harus rajin-rajin mempromosikan album terbaru dan koleksi album lainnya, sehingga akan mengundang pembeli datang. Tidak cukup itu, Toko CD/Kaset juga harus melakukan layanan paripurna yang memudahkan konsumen untuk bertransaksi, misalkan dengan melakukan penjualan secara online, via official website. Dengan demikian, pembeli tidak hanya datang dari
satu lokasi, namun juga dari lokasi yang berjauhan, antar pulau dan antar benua.
Bagi penyuka musik seperti saya, hadirnya album yang bisa dimiliki dalam format digital, belum bisa memuaskan rasa "kepemilikan". Saya harus memilikinya juga secara fisik. Ada semacam perasaan puas jika saya memiliki album yang bisa dipegang, dibaca dan dipajang dan dipandangi. Apalagi album dari band yang secara kreatif mencetak bentuk fisiknya. Misalkan dalam soal packaging dan desain. Jika desain dan packaging dari album tersebut "Ciamik" maka dipastikan akan banyak yang tertarik untuk membeli secara fisik. Saya tergolong penyuka CD/kaset seperti dalam format yang aneh-aneh dan kreatif. Dalam sebuah kesempatan, saya Kadang mengunjungi toko CD/Kaset saya membeli dan album dari salah satu band yang kurang saya sukai, namun karena format desainnya bagus saya menjadi kepincut untuk memilikinya.
Dengan metode penjualan album yang kreatif, sangat mungkin bisa mengurangi angka pembajakan. Bagi mereka yang gemar dan menjadi salah satu fans band tertentu, sangat tidak sudi untuk membeli album bajakan band yang digemari tersebut. Apalagi jika album tersebut dilengkapi dengan privat item lainnya, seperti sampul yang ditandatangani, atau album yang dijual dengan bundling merchandise lainnya, seperti syal, T-shirt, juga pin.
Dengan sistem penjualan yang menyasar "lebih dalam" lagi kepada konsumen,baik dalam hal pola distribusi dan kreativitas "kemasan", para musisi seharusnya tidak takut lagi untuk dibajak. Mereka juga jangan segan-segan membangun kemitraan dengan pihak lain dalam soal distribusi, sehingga ketika mereka meluncurkan album hari ini, besok para penggemar dan penikmat musik sudah bisa membelinya di toko-toko terdekat dengan harga yang sangat terjangkau. Dan jangan ketinggalan, para musisi dan label juga jangan henti-hentinya melakukan kampanye anti-pembajakan. Dengan demikian para musisi bisa lebih kreatif lagi mencipta tanpa takut "patah arang" hasil karyanya akan dibajak.

260 musisi di PRJ


"Nasionalisme" akan menjadi tema panggung musik Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2012 yang akan digelar 14 Juni-15 Juli mendatang. Sedikitnya 260 musisi akan tampil, diantaranya Once, Mulan Jameela, Maia, Cokelat, Geisha, The Virgin, Ungu, Agnes Monica, Glenn Fredly, Ello, Tompi, Mahadewa, SM*SH, Rio Febrian, Ari Lasso, Superman is Dead, Maliq n D' Essentials, Iwan Fals, Pas Band, Zivilia, d' Massiv, Afgan, Cherry Belle, Vierra, Slank, Sheila on 7, Nidji, Kotak, Triad, Wali, dan masih banyak yang lainnya.
"Para musisi nantinya akan membawakan lagu-lagu nasional. Diharapkan jika artis besar bawakan lagu nasional bisa membangkitkan jiwa nasionalisme mereka," ujar Oki Setiawan
Ajang yang diberi nama Konser Musik Jakarta Fair (KMJF) 2012 akan ditampilkan dalam dua panggung yakni Panggung Utama yang didukung dengan sound system dan lighting berkualitas, serta panggung Gambir yang memiliki desain lebih santai.
Untuk panggung utama sendiri, KMJF akan menampilkan berbagai genre musik, yakni rock, metal, pop, ska, reggae, jazz, punk, altenative dan lainnya. Tahun ini Konser Musik Jakarta Fair 2012 menyuguhkan penampil baru seperti Cherrybelle, Setia Band dan penampilan spesial Ayu Ting Ting.
"Dari sisi artis ada perubahan, panggung juga. Kita cari artis yang paling terkenal dan ngetren tapi juga berkualitas. Ada juga band yang selama 6 tahun berturut-turut terlibat di PRJ seperti Slank," ujar Prajna Murdata.
Selain itu yang membedakan konser musik ini dengan tahun sebelumnya adalah khusus di tahun ini akan ada lebih banyak tempat duduk agar lebih nyaman menikmati musik yang disajikan.
"Akan banyak tempat duduk tribune. Kita mau membawa masyarakat menyaksikan konser jadi lebih berbudaya. Jadi kita kasih tempat duduk, apalagi buat ibu-ibu dan anak-anak. Kasihan juga kalau harus berdiri terus-terusan," lanjut Oki Setiawan.

Kandang Jurang Doank


"Tidak ada manusia yang tidak menari," senandung Dik Doank. Pengejawantahan dari makna lagu tersebut adalah musisi yang menari dengan nada-nada yang dilantunkan, penulis menari dengan kata-kata, maupun penonton menari dengan tepuk tangan. Dik Doank pun mengajak penonton yang memenuhi Gedung Kesenian Jakarta pada hari Rabu, 27 Juni 2012, malam untuk membuat harmonisasi dengan bertepuk tangan.

Dik Doank tidak tampil sendiri. Di konser bertajuk "Main" ini, pemilik nama Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denada Kusuma ini tampil bersama anak didik Kandank Jurank Doank (KDJ). KDJ merupakan sebuah komunitas kreativitas anak-anak yang didirikan Dik Doank pada tahun 1993 di kawasan Jurangmangu, Ciputat, Tangerang.

Sepanjang pertunjukan, Dik Doank tak hentinya menyelipkan makna dalam setiap tutur dan lirik lagu yang dihantarkan. Betapa indahnya masa anak-anak yang bebas bermain di lagu "Main Di Luar". Asiknya bermain hujan sambil menyanyikan "Mandi Hujan". Suasana pedesaan yang dihadirkan di panggung pun melebur dengan lagu "Peniup Seruling". Tidak lupa akan pentingnya melestarikan huan dan lingkungan ketika "Penebang-Penebang" disenandungkan.
Dik Doank pun mengungkapkan tentang makna hidayah bagi manusia. Sebuah kaleng rombeng yang dibuang sembarangan menjadi latar belakang ceritanya. Ada yang memandang kaleng tersebut sebagai sampah namun ada pula yang menggunakan kembali, salah satunya menjadi alat musik. Sekelompok anak pun kemudian hadir memainkan nada-nada perkusif melalui kaleng rombeng tersebut. Semakin menarik dan indah ketika gelas-gelas plastik pun turut dimainkan sambil menyanyi lagu anak-anak "Heli".
Ketika menyinggung tentang dunia pendidikan, Dik Doank bernostalgia mengenang "permusuhan" dengan guru matematikanya. Siapa sangka lagu bernada olokan yang ditujukan untuk gurunya tersebut kemudian menjadi "penyelamat" ketika menggarap album pertama yang kekurangan lagu. Serta sebuah berkah pula ketika nada lagu tersebut dipakai untuk jingle sebuah produk minuman kesehatan yang mengantarkan Dik Doank ke tanah suci Mekkah di usia muda.
"Garuda" menguraikan keprihatinan pria yang pernah membuat cover album Atiek CB, Chrisye, Broery Pesulima, Nike Ardilla, Ebiet G. Ade, Koes Plus dan AB Three tentang nasib lambang negara yang teronggok tersiakan. Dik Doank mengajak penonton untuk menjaga Jakarta melalui "Jangan Biarkan Jakarta". Melalui lagu "Nonton Bola", dia mengajak mengambil filosofi akan pentingnya berbagi dan kerja sama bagi manusia.
Satu hal lagi yang selalu disampaikan Dik Doank dalam konser ini adalah tentang makna hidup dan ketuhanan. Disampaikannya hal tersebut dengan contoh-contoh yang ada di sekitar kehidupan sehari-hari dalam bahasa yang sederhana. Tidak ada kesan menggurui ketika pelantun lagu "Pulang" ini menjelaskan makna ketuhanan tersebut yang bisa diambil darimana saja, bahkan dari sebuah pertandingan bola.

Cerita Cherry Belle


Sepertinya kini semua orang tahu kelompok vokal yang bernama Cherry Belle. Saya memberikan nama kelompok vokal, karena semua personel menyanyi dan menari di panggung. Tidak ada satupun diantara mereka yang memainkan alat musik. Kelompok vokal yang digawangi remaja putri usia, 15-21 tahun ini menjadi ngetop karena mengadopsi kelompok vokal negeri ginseng, Korea Selatan. Negara ini juga sukses mem-booming-kan K-POP ke penjuru dunia, tidak kecuali Indonesia. Gayanya yang lincah ditambah dengan kostumnya yang seksi membuat banyak remaja putri Indonesia meniru dan mengidolakannya, sementara remaja putra tidak sedikit pula yang "mendadak" menyukainya.
Usia group vokal ini tergolong sangat muda, karena baru berusia 1 tahun (didirikan tanggal 27 Februari 2011). Kemunculan mereka begitu menghentak panggung hiburan Indonenesia, karena usia yang relatif muda, terkenal dan dibanjiri dengan fulus.
Cherry Belle yang dibentuk oleh Dino Raturandang dan Teguh Sanjaya, setelah melalui proses audisi, digawangi oleh 9 personel: Angel, Anisa, Cherly, Christy, Devi, Felly, Gigi, Ryn, dan Wenda. Beberapa bulan setelah terbentuk, mereka langsung membesut album "Love is You, dengan single "Dilema", kemudian tahun ini (2012), Cherry Belle meluncurkan single "Love is You" yang juga menjadi sebuah judul film yang dibintangi oleh mereka.
Tenar dengan cepat, manajemen Cherry Belle terus menata diri. Mereka tentu sangat menyadari, ditengah persaingan group vokal yang sengit sangat sangat mungkinkan jika umur kelompok vokal remaja putri ini bisa seumur jagung saja. Padahal, secara bersamaan karir mereka sedang gemilang dan ditaburi ketenaran. Ibarat aji mumpung, mereka selalu "melahap" tawaran-tawaran pentas, juga tawaran menjadi bintang iklan, yang nilainya mencapai milyaran rupiah. Sungguh menggiurkan bagi anak remaja seusianya.Mengutip ucapan seorang kawan wartawan "Potensi rupiah didepan mata Cherry Belle, mereka tinggal disabet saja, pasti dapat!"
Tentu saja, pengagas Cherry Belle sangat menyadari mereka masuk kedalam sebuah industri kapitaslis, yang mereka tempuh melalu jalur group vokal (menyanyi) dan musik. Dengan nilai kapitalisasi yang mereka bangun, sangat memungkinkan pertemanan yang dibangun oleh para personel dari awal bisa menjadi luntur. Ujungnya, sudah bisa ditebak. Manajemen Cherry Belle bulan lalu memecat dua personelnya, Devi dan Wenda, dengan alasan usia mereka sudah tidak muda lagi, alias tua. Dalam bahasa budaya populer, eksistensi kedua personel tersebut bisa melunturkan "brand image" cherry Belle yang sedari awal dibangun dengan kredo "kapitalis.
Adakah kekecewaan? Sudah pasti. Dua personel Devi dan Wenda hanya bisa pasrah dengan kesepakatan Manajemen. Padahal, jika kita mengacu pada kualitas menari dan bernyanyi, kedua orang ini masih layak. Namun sayang, sepertinya mereka tidak layak lagi "dijual" dan sudah sangat "basi" untuk masuk dalam industri panggung sekelas Cherry Belle. dan semua ketentuan sudah termaktub dalam AD/ART Cherry Belle.
Kasus yang dialami Cherry Belle ini menjadi satu serpihan mozaik perjalanan musik dan dunia hiburan Indonesia yang sudah diselimuti oleh misi kapitalisasi. Mumpung masih ada penggemar, mumpung masih laku dijual, mumpung personelnya masih muda, dan sejuta alasan mumpung lainnya.
Jaman memang sudah berubah. Jaman dahulu, ketika band atau kelompok vokal dibangun, diawali dengan modal kesamaan "kesukaan"akan musik, kemampuan (skill) dan nilai-nilai perkawanan sejati. Kekompakkan dibangun dengan asas kebersamaan, sama-sama senang dan sama-sama susah. Maka tidak mengherankan ada banyak band dan kelompok vokal yang masih solid. Kita mengenal Dara Puspita, Kendedes, dan Pattie Bersaudara.
Peristiwa yang dialami Cherry Belle bisa menjadi pelajaran dan pengalaman bagi siapapun yang ingin membangun kelompok vokal dan Band. Diawal mereka harus memilih dan menentukan, apakah ingin berkarir untuk mendapatkan keutungan finansial diawal, atau ingin bersama-sama mengejar ketenaran, dengan situasi dan kondisi, susah-senang dilakoni bersama-sama.

Ari Pramundito


Setelah bersenang-senang dengan Gruvi dan menghasilkan 3 album dalam kurun rentang waktu 3 tahun, Ari Pramundito memutuskan hengkang pada media Februari 2012 lalu. Ari memutuskan untuk kembali hadir sebagai musisi solo. 2007 adalah lahirnya album solo perdana, Funk Me, yang menelurkan hits "Dicintai Untuk Disakiti" dan "Katakan Kau Cinta".
Di tahun ini, Ari pun meluncurkan album kedua, Ill Do. Masih kental dengan ciri khas musik sweet jazz, dibalut irama groove dan funk ditingkahi petikan gitar dan scat sing. Ari menyuguhkan 10 lagu di album ini, dengan salah satunya adalah instrumental berjudul "Yellow Trash".
Keseluruhan produksi memakan waktu 4 bulan dikerjakan dengan sangat memperhatikan kualitas. Moko dari Brother Land Studio dipercayakan untuk menjadi mixing engineer album yang banyak bercerita tentang cinta ini. Kemudian album ini diboyong ke Memphis Amerika untuk dibuat mastering. Tak mau tanggung, mastering engineer kelas Grammy, Brad Blackwood, didaulat untuk turun tangan. Maroon 5, Will.I.Am, Evanescene, Black Eyed Peas, Vannesa Carlton serta Sara Baeilles adalah beberapa nama musisi internasional yang pernah bekerjasama dengan Brad Blackwood.
Sebuah acara peluncuran album tersebut pun digelar di Fountain Atrium West Mall 3A Grand Indonesia pada Rabu, 27 Juni 2012, sore. Ari People (penggemar Ari) tampak turut hadir meramaikan. Tak mau tampil sendiri, Ari pun berbagi kebahagiaan dengan mengajak Kojek, Soulmate, serta Citra Scholastika menyanyi bersama di panggung. Tak ketinggalan Tompi yang pernah bekerjasama dengan Ari pun turut serta memeriahkan peluncuran album gitaris yang pernah menjadi pemenang utama gitaris terbaik di Festival Musik Pelajar Se-Jawa Bali pada tahun 1995.
Ari pun mengajak idolanya yang sama-sama merupakan penggemar berat George Benson. "On Broadway" milik peraih 10 Grammy tersebut dibawakan bersama Mus Mujiono. Keduanya pun saling berbagi nada, berdialog melalui petikan gitar serta scat sing. Terang saja sambutan meriah diberikan oleh penonton yang terhibur oleh aksi dua musisi dari generasi berbeda jaman tersebut.

ENERGI + DARI BUMI DAN LANGIT


Setelah sempat hengkang dari Jamrud, kehadiran kembali sang vokalis, Krisyanto, disambut hangat dengan diluncurkannya album terbaru mereka yang berjudul ENERGI + DARI BUMI DAN LANGIT, awal Maret 2012 lalu. Sebetulnya album ini merupakan daur ulang (recyle) dari album sebelumnya "Bumi & Langit Menangis" yang saat itu dinyanyikan oleh vokalis "cabutan", Donal dan Iwan Vox.Sudah tidak bisa disangkal lagi, nama Jamrud memang lekat dengan karakter vokal "berat"nya Krisyanto,maka tidak heran hengkangnya Krisyanto selama 5 tahun membuat para Jamers (sebutan penggemar Jamrud) merasa kehilangan. Dan kini, hadirnya album besutan produser Log Zhelebour seakan mengobati rindunya para Jamers akan kekompakkan band pujaan mereka. Berisi dua belas lagu : Ciaat, S.H.I.T (Seperti Hati Ini Terbakar), Sik Sik Sibatumanikam, Cerita Usang, The Devil Wears batik, Kontemplasi, Idiot, Sakit, Nangislah Negeriku, Sik Sik, Sibatumanikan (karaoke), The Devil Wears Batik (karaoke), Nangislah Negeriku (minus guitar), karakter musik Jamrud masih tampak lekat. Syair yang lucu dan nyeleneh menjadi andalan band yang digawangi: Azis Ms (Gitar), Krisyanto (Vocal), Ricky Teddy (Bass), Danny (Drum). Misalkan tembang Ciaat yang terinspirasi dari maraknya Boy Band Korea;..semalam ku berubah jadi sansak digampar orang kiri dan kanan, nyolek penyanyi korea, aku diseret 11 orang, jelas engga bisa lari..mukaku biru2 semua, gigi depanku rontok dua, meski hidungkku ngucur darah, tapi toh aku ga menyerah.. Kreativitas mencipta lagu oleh Aziz MS memang tidak ada "matinya". Inspirasi lagu yang diperolehnya dari kejadian sehari-hari menjadi andalan Jamrud yang kini berusia lebih dari 20 tahun. Selain tembang dengan syair cinta dan nyeleneh, Jamrud juga menyisipkan pesan moral dan politis, misalkan pada lagu " The Devil Wears Batik" dan "Nangislah Negeriku". Selain soal kreativitas mencipta, kesuksesan Jamrud tidak bisa lepas dari nama besar "Log Zhelebour" . Lewat tangan dingin produser musik ini, nama Jamrud semakin terangkat, misalkan saat album perdana Jamrud, Nekad (1995) yang meraih angka penjualan sebanyak lebih dari 100 ribu keping dalam waktu singkat. Kesuksesan mereka dilanjutkan dengan album kedua mereka, Putri (1997), yang angka penjualannya mencapai 200 ribu keping. Keuntungan besar dari hasil penjualan album-album Jamrud terus berlanjut hingga mereka merilis Terima Kasih (1999), hingga album Ningrat (2000) yang mencatat angka penjualan sebanyak satu juta keping dengan singel "Surti-Tejo" dan "Pelangi di Matamu".Yang berbeda dengan album sebelumnya, album terbarunya Jamrud dijual dengan mem-bundling album dengan sebungkus rokok dari sebuah perusahaan rokok ternama. Segi pemasaran kreatif ini patut diacungi jempol,apalagi pihak label menggandeng mini market "indomaret" untuk penjualan, sehingga penetrasi pasar bisa lebih "jauh". Sekalipun demikian, apakah penjualan album ini bisa mengulang sukses angka penjualan album sebelumnya? Kita tunggu saja hasilnya... Bravo Jamrud..Bravo Jamers.

Mahadewi


Ditengah pemberitaan mengenai pertukaran personel Mahadewi, mungkin sudah hampir dilupakan bahwa pada awal terbentuknya, grup vokal ini terdiri dari tiga personil dengan nama Dewi Dewi. Band ini lahir dari sebuah ajang pencarian bakat yang juga diusung Ahmad Dhani dengan tajuk Obsesi Dewa 19 Mencari Dewi-Dewi. Dari situlah muncul tiga penyanyi perempuan dengan karakteristik vocal yang berbeda satu sama lain. Shinta Dewi (Tata) dengan karaktek rock, Purie Andriani (Puri) dengan warna pop, dan Carolina Augustine Kamarie(Ina) pada jazz.
Dibawah naungan Republik Cinta Management milik Ahmad Dhani, tahun 2007 Dewi Dewi muncul dengan tembang hits Dokter Cinta dan Begitu Salah Begitu Benar. Hampir sebagian besar album perdana Dewi-Dewi yang bertajuk Recycle merupakan lagu lama dari band Dewa 19.
Keutuhan Dewi Dewi hanya berlangsung satu tahun setelah Ina mundur dari band tersebut lantaran tidak memiliki konsep musik yang sesuai. Awal tahun 2009, Puri dan Tata terus maju dengan menggunakan nama baru yang terus dipakai hingga kini, Mahadewi.
Debut Mahadewi dimulai dengan rilisnya album duo perdana mereka, Dewi Cinta. Setelah satu bulan sebelumnya hits Sumpah I Love You sudah rilis lebih dahulu. Pada akhir 2010, Mahadewi mendapatkan penghargaan untuk duo band terbaik dari Nagaswara Music Award.
Untuk yang kedua kalinya keutuhan vokal grup tersebut goyah. Beberapa waktu lalu dunia musik diramaikan dengan pemberitaan mengenai keluarnya Tata dari Mahadewi. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa personil dengan karakter vocal rock tersebut keluar lantaran jenuh.
Tidak lama setelah Tata hengkang, muncul nama baru untuk menjadi partner Puri dalam Mahadewi. Ialah Gwen Priscillia yang dipilih melalui sebuah audisi. Gwen yang berasal dari kota Malang dipercaya untuk membawa Mahadewi dengan gaya baru dan lebih baik.

konser Maha Karya Ahmad Dhani


"Tadi saya sempat berkaca-kaca," aku Dhani Ahmad Prasetyo atau dikenal sebagai Ahmad Dhani di jumpa pers selepas konser Maha Karya Ahmad Dhani di Jakarta Convention Center pada Rabu, 13 Juni 2012, malam kemarin. Peristiwa tersebut terjadi ketika Dewa 19 tampil di atas panggung dengan formasi Ari Lasso, Andra Ramadhan, Dhani serta Yuke dan Agung membawakan lagu "Restoe Boemi". "Saya jadi teringat masa lalu," kenang Dhani.
Ribuan penonton yang hadir tampaknya merasakan keharuan yang sama. Sudah sekian lama mereka tak pernah melihat Ari Lasso tampil di panggung dengan membawa bendera Dewa 19. Akibatnya, penonton pun bersorak gembira dan ikut bernyanyi dengan lantang. Begitu pun ketika akhirnya Once Mekel muncul dan langsung menyapa Baladewa dengan "Arjuna". Suasana semakin pecah. Tentu saja, bukan hanya Once dan Ari yang dihadirkan untuk membawakan karya-karya apik milik Dhani. Agnes Monica unjuk suara membawakan "Pangeran Cinta" yang malam itu berubah menjadi "Dewi Cinta" serta "Pupus". Vina Panduwinata menyanyikan "Lagu Cinta" dengan sangat baik. Setelahnya, "Di Dadaku Ada Kamu", dibawakan. Lagu tersebut bukan karya Ahmad Dhani, melainkan Dodo Zakaria. Namun pernah dibawakan ulang oleh Ratu ketika formasinya adalah Maia dan Mulan.
"Andai Aku Bisa" dipopulerkan oleh Chrisye dipercayakan untuk dinyanyikan oleh Afghan sebelum menyanyikan "Never Felt This Way" milik Bryan McKnight. Titi Dwi Jayanti kembali menyanyikan "Tak Akan Ada Cinta Yang Lain" yang juga pernah masuk dalam salah satu album miliknya. Sebelumnya, Titi berkolaborasi dengan Mahadewi di lagu "Begitu Benar Begitu Salah" di konser yang diselenggarakan oleh Blackrock Entertainment ini. Tiga jagoan Dhani yaitu Al, El dan Dul dibantu oleh dua keponakan membawakan lagu tradisional ala keluarga besar Ahmad Dhani. Sebuah lagu milik grup rock legendaris, Led Zeppelin, berjudul "Black Dog" pun membahana. Disusul dengan sebuah intro lagu rock klasik "The Final Countdown" milik Europe sebelum akhirnya masuk dalam lagu "Superman" yang dinyanyikan oleh The Lucky Laki.
Anak asuh di Republik Cinta Managemen sudah pasti dilibatkan. Selain Mahadewi, masih ada Mahadewa dengan Judika sebagai vokalis utama, serta T.R.I.A.D yang mengusung Dhani sebagai garda depan. Dhani membawakan lagu "Aku Cinta Kau dan Dia" yang termaktub dalam album Ahmad Band.
Biar pun masih hijau dalam dunia hiburan, namun sebuah kesempatan emas diberikan kepada 4 besar finalis Indonesian Idol 2012. Regina berduet dengan Judika menyanyikan "Cinta Mati 1". Lagu "Keabadian" pertama kali dibawakan oleh Reza Artamevia menjadi tanggung jawab yang dinyanyikan dengan baik oleh Sean. Dion bergoyang reggae ketika membawakan "Madu 3". Terakhir, "Cemburu" mengalun lancar dari pita suara Yoda.
"Kamulah Satu-Satunya" dinyanyikan oleh dua mantan vokalis Dewa, Once dan Ari Lasso. Lagu tersebut mengakhiri konser yang berlangsung nyaris empat jam ini. Tentu waktu yang sangat pendek untuk menghambur-hamburkan ratusan lagu yang telah dibuat oleh Dhani. Memang banyak lagu yang tidak dibawakan malam itu. "Karena memang sih banyak lagu saya yang bagus," canda Dhani. Sebuah kepongahan 'kah? Tentu tidak. Karena jutaan penikmat musik di Indonesia sudah diterpa oleh karya-karya bermutunya.

Benyamin on Jazz


Bila Anda ingin mendengarkan tembang betawi yang dibawakan Benyamin Sueb dalam komposisi Jazz. Album "Benyamin on Jazz" yang dilansir bulan lalu sangat layak Anda dengar. Kehadiran album "Tribut to The Legend" itu ternyata merupakan kado dari para musisi jazz muda kepada mendiang "Benyamin Sueb" saat Java Jazz Maret 2012 lalu.
12 Tembang Populer dirilis ulang dengan sangat apik oleh sejumlah musisi yang mencoba berkontribusi dengan merubah aransemen lagu menjadi sangat berbeda dari versi aslinya. Duabelas tembang betawi itu adalah "Paling Enak", "Nonton Bioskop","Perkutut", "Sang Bango", "Nangke Lande", "Janda Kembang", "Gerimis Aje", "Superman", "Badminton", "Keluarga Gila", "Kompor Meleduk", dan "Disini Aje/Timbel".
Diawali dengan lagu "Paling Enak" yang dibawakan dengan baik oleh Band asal Jakarta "Soundshine feat R2 Rhythm". Lagu banyolan Benyamin dirubah dengan sangat kreatif. Kombinasi irama jazzy yang dipadu dengan irama Rap besutan R2 Rhythm menjadi asyik untuk dinikmati, apalagi timpalan dua penyanyi Adrian Soemantadireja dengan Avia Athalia menjadikan lagu tersebut menjadi sangat berbeda dengan versi aslinya.
Hal yang sama juga terjadi dalam gubahan lagu "Nonton Bioskop". Grup band "Subway Heat" membawakannya dengan sangat rapi. Improvasi dimainkan dengan sangat dinamis, hingga nada-nada yang sulit diduga dan dihadirkan pada bagian tengah lagu, misalkan saat sessi "nge-jam" soundshine menaruh unsur keyboard membuat irama lagu tersebut menjadi lembut.
Lain lagi dengan "Perkutut" yang dibawakan dengan pola accoustic oleh Indra Aryadi. Indra yang sangat kental dengan permainan gitar akustiknya yang kemudian dikombinasikan dengan permainan bass solo-nya Zoultan Renaldi menjadikan "perkutut" terdengar lebih Jazzy. Pembawaan vokal "Britnets" yang bening dan lamban membuat unsur nada gombong-kromong tereduksi menjadi pola Jazz, dan bahkan vokal yang seperti Nyinden menjadikan "perkutut" menjadi lebih "Jawi" dari pada Betawi.
Tembang Benyamin "Sang Bango" dibawakan dengan nuansa Jazz yang dipadu dengan irama yang agak nge-beat. Permainan Violin Didiet patut diacungi Jempol. Pengalaman Didiet mengiringi sejumlah musisi senior Jazz seperti dwiki Dharmawan, Addie MS dan Erwin Gutawa sedikit banyak mempengaruhi pola gubahan lagu. Pola pindahan antar nada, dan beat-beat yang dimainkan, mengingatkan saya pada permainan musik Karimata.
"Gerimis Aje" yang coba dinyanyikan ulang oleh Inna Kamarie terdengar begitu menjadi lebih Softly dan sopan. Nada Jazz yang membalut lagu ini ditimpali sempurna dengan suara Inna yang tipis namun lembut. Dialog antar penyanyi pada pertengahan lagu yang biasa dibawakan Benyamin dengan Ida Royani, dibawakan sukses oleh Inna dengan model dialog yang dimodif dan terdengar lebih trendy dan funny.
Lagu kocak "Superman" juga sukses dibawakan oleh sang penggubah, Yessi Kristianto Project". Lagu yang memang ditulisan dengan syair campuran, inggris dan indonesia dibawakan dengan baik oleh Yessi Kristianto Projet dengan sangat bagus. Improvisasi yang keren, Nada-nada ang sangat Jazzy yang ditimpali dengan backing vokal menjadikan lagu superman ini menjadi beda dengan versi aslinya. Improviasi jazz dibawakan degan baik, permainan piano dengan synthesizer dimainkan dengan sangat apik yang ditimpali dengan permainan gitar yang mumpuni. Nuansa jazz sangat kental didalamnya. Vokalis Albert Fakdawer, sepertinya ingin melepaskan diri dari gaya vokalnya Benyamin. beberapa nada tinggi dimainkan dengan sangat baik.
Badminton yang dibawakan Krishna Balagita Trio menjadi tembang yang intrumen yang paling apik di album ini. Kepiawaian mantan personel "Ada Band" ini memainkan piano, menjadikan Badminton penuh dengan improvisasi permainan Krishna. Ditingkahpolai oleh permainan Drum Bani Abdurachman membuat lagu ini menjadi sangat kental dengan nuansa jazz-nya.
Dari sejumlah lagu karya Benyamin tidak semuanya dimainkan dengan baik oleh para musisi. Mengubah dengan improvisasi yang penuh dengan subjectivitas sang penggubah, kadang harus lebih diperhatikan saat lagu dimainkan dengan unsur dominan dari alat musik. Seperti yang terjadi dalam tembang "Nangka Lande" yang digubah Indro Hardjodikoro. Permainan bass yang sangat mumpuni dari seorang Indro dipadukan dengan suara kendang sunda yang sangat dominan menyebabkan suara bass menjadi tenggelam. Tidak hanya itu, "Nangke Landa" yang dibawakan dengan nada datar oleh penyanyi aslinya harus diterjemahkan dalam irama bass namun dalam besutan Kendang Sunda yang sangat ramai. Disini terjadi ketidaksinkronan dan menyebabkan distorsi suara. Sekalipun demikian, Indro berupaya menutupi kekurangan dengan solo bass pada bagian tengah hingga akhir lagu.
Tribute buat Benyamin tidak semuanya dibawakan dengan tingkat kemiripan 100 persen. Selain ada gubahan dalam hal musik, ternyata diubah juga dalam lafal dan ucapan lirik. Hal ini menyebabkan, lagu tidak lagi terlihat kekentalan logat Betawi namun terdengar lebih nasional. Misalkan yang terdapat dalam tembang "Janda Kembang" Lagu dibawakan dengan sangat lamban dan penuh dengan improvisasi. Lagu yang aseli betawi menjadi sedikit berubah karena perubahan lirik seperti "Janda" yang disering diucapkan oleh penyanyi aslinya "Jande", juga "Aye" menjadi "Saya"
Perubahan hasil improvisasi dalam Jazz memang sah-sah saja, namun bagi penggemar yang sudah terbiasa dengan lagu aslinya, hasil "gubahan" menjadi sangat asing didengar. Sekalipun demikian, album produksi RPM Recods ini sangat layak didengar dan diapresiasi sebagai karya Jazz yang kreatif oleh generasi muda yang mengidolakan bintang yang juga legenda musik Indonesia, Benyamin Sueb.

Hiburan Rakyat Nusantara


Koes Plus memang sudah lama terpecah menjadi dua kubu yaitu antara Yon Koeswoyo yang tetap berjalan dengan nama Koes Plus, sedangkan Yok Koeswoyo menggunakan nama Koes Bersaudara.
Lalu, apakah dalam perayaan 50 tahun Koes Bersaudara mereka semua akan berkumpul?
Yok mengatakan, dirinya dengan tangan terbuka menerima kedatangan Yon jika dia ingin datang dalam perayaan tersebut. Namun, Yok mengaku tidak pernah memberikan undangan secara resmi kepada personel Koes Plus lainnya.
“Sebetulnya kalau dia merasa rakyat nusantara harusnya hadir. Sekarang ini saya ditanya juga sama beliau-beliau kok enggak diundang, yah saya sih enggak nyebar undangan, kalau ngerasa rakyat ya hadir aja,” ungkap Yok saat berbincang di Kediaman Koes Bersaudara
Berbeda dengan Yok, Nomo Koeswoyo mengungkapkan jika Yon memang sudah tidak memungkinkan untuk hadir dalam acara perayaan 50 tahun Koes Bersaudara. Pasalnya, Yon kini disibukkan dengan kegiatan mengajarnya.
“Yon itu sekarang susah karena dia kan jadi guru gitu, enggak seperti kita yang bisa kemana-kemana. Dia dibebani dengan tanggungjawab. Saya rasa ini enggak memungkinkan bagi dia untuk ikut dengan kita. Tapi saya menghargai keputusan yang telah dipilihnya,” jelas Nomo.
Koes Bersaudara siap menggelar konser gratis bertajuk Hiburan Rakyat Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah pada hari Sabtu, 23 Juni 2012 kemarin.

Java Rockin’Land 2012 Batal


Kepastian pembatalan Java Rockin’Land 2012 langsung diutarakan oleh oleh Dewi Gontha, President Director Java Festival Production (JFP)
Salah satu sebab batalnya pesta musik rock terbesar se-Asia Tenggara ini, kata Dewi, sulitnya mendatangkan artis tenar karena banyaknya festival musik di dunia tahun ini.
“Ada banyak pertimbangan salah satunya adalah kita tidak bisa mendapatkan artis yang kita inginkan. Karena saat bulan-bulan Juli, Agustus itu di luar negeri juga banyak sekali festival musik sehingga kita sangat susah untuk membawa artis yang kita inginkan,” kata Dewi
Dewi menambahkan, “Kita terpaksa harus membatalkan ini karena tidak ingin para penggemar kecewa. Karena mungkin ada yang menganggap jika program yang tahun ini kok sangat beda dengan yang kemarin, kok artisnya begini. Jadinya kita memilih untuk membatalkannya. Kita juga enggak mau membuat penggemar kecewa”.
Bagi anda yang sudah memiliki tiket Java Rockin’ Land 2012, jangan khawatir sebab semua uang yang sudah anda keluarkan akan dikembalikan 100 persen mulai pekan depan.

Balance


Selain mahir menciptakan lagu yang menjadi hits, Melly Goeslaw juga menghadirkan sebuah buku yang menceritakan tentang sosiologi musik Indonesia.
Melalui buku yang bertajuk Balance, Melly coba menjabarkan bagaimana industri musik di Indonesia yang sebenarnya.
Melly mengaku inspirasi untuk menulis buku diperolehnya dari lingkungan sekitar, dan apa yang dirasakannya selama berkecimpung di industri musik.
"Inspirasi sih enggak perlu yang gimana banget karena isinya apa yang saya pernah alami. Apa yang pernah saya rasakan dan saya lihat di lingkungan industri musik Indonesia. Itu semua diceritakan di buku ini. Kalau mau dibilang curhat, boleh, silakan saja. Tapi ini curhatnya lebih ke sosiologi musik," kata Melly
Buku karya istri Anto Hoed itu sebenarnya telah selesai sejak akhir 2010, namun baru bisa dirilis sebelumnya pengerjaan buku ini sempat terhenti.
"Buku ini dikerjakan tahun 2011, mungkin 2010 akhir. Cukup lama dan akhirnya selesai juga berkat dorongan Mas Anto. Yang bikin lama bukan pengerjaannya. Buku ini ingin saya rilis bersamaan dengan album saya yang judulnya Balance juga. Nah ini ada kesempatan dari penerbit, ya udahlah," ujarnya.
Namun Melly mengaku belum tahu ada rencana untuk membuat buku lagi atau tidak. Baginya semua ini datang berdasarkan keinginan hatinya saja.
"Saya enggak ada rencana untuk bikin buku lagi, kalau misalnya bisa bikin, ya bikin lagi," tandas Melly.

Orsun


Tak dipungkiri musikalitas Iwa K begitu dinamis, mengawali karier menjadi seorang solois meluncurkan debut album "Kuingin Kembali" (1993) hingga album kelima Vini Vidi Vunky (2002). Dia juga beberapa kali melakukan kolaborasi dengan musisi Blackumuh, Sweetmartabak, Ricky Jo, Tohpati, hingga Yuni Shara.
Iwa K membentuk band Sound Of Beat (SOB) bareng Eno "Netral", dan Gading Marten melahirkan single perdana "I'll Be Around The World".
Tak puas disitu, musisi kelahiran 25 Oktober 1972 itu sudah membentuk band baru bareng Yuke "Dewa 19". Nama bandnya Orsun kependekan dari Orang Sunda.
"Gue bikin band baru, orsun (orang sunda), ada yuke di bass. Genrenya ada blues ada hip hop tapi etnik yang kental," kata dia. Sebelumnya Iwa menjelaskan kesibukannya saat ini nyanyi di beberapa kota di Indonesia serta bikin album baru.
Pria yang sedang menjalani proses cerai dengan Selfi "KDI" Nafilah di Pengadilan Agama Jakarta Timur, merasa bersyukur kisruh rumah tangganya tidak memengaruhi karier musiknya.
"Alhamdulillah, selama ini berjalan aja gue fokus, gue ada pekerjaan. Ya gue mensyukuri dengan kerjaan gue. Enggak ada masalah Alhamdulillah, dibikin setenang dan senyantai mungkin," kata dia.
Yuke pernah bilang band Orsun telah mengeluarkan single berjudul Kumaha Aing yang liriknya bernuansa Indonesia. Pesannya Indonesia jangan terpecah belah akibat. Musiknya dibalut funk dan groovy funk.

Gugun Blues Shelter Raih Tiga Nominasi AMI 2012


Sebanyak 44 kategori siap dibacakan dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) pada 4 Juli 2012 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta
AMI 2012 terlihat semakin berwarna, beberapa musisi rock dan jazz turut dilibatkan, seperti Gugun Blues Shelter (GBS), Ten to Five, dan LLW.
Untuk pertama kali, Gugun Blues Shelter masuk dalam ajang AMI. Mereka langsung mendapuk tiga kategori penghargaan, yaitu Grup Rock Terbaik, Album Rock Terbaik dan Desain Cover Album Terbaik.
"Kita surprise banget dapat nominasi ini, mungkin banyak yang bilang musik kita segmented, tapi kita enggak pernah mengkotak-kotakan musik. Di album kita sendiri ada rock, pop rock. Kita bisa ada di nominasi ini ya kaget juga. Sepertinya untuk artis-artis indie sekarang dikasih space, bagus saya bilang," ujar Gugun
Nama musisi blues Sandhy Sondhoro berhasil sabet empat nominasi, yaitu Artis Solo Pria Terbaik, Produser Musik Pop Terbaik, Album Pop Terbaik, dan Penampil & Produser Terbaik. Lalu ada Marcell yang meraih delapan kategori, sedangkan Agnes Monica cukup lumayan dapat empat kategori, Afgan juga mendapat kue nomiasi sebanyak enam kategori.
Selain dari puluhan kategori yang ada, AMI 2012 juga akan memberikan sebuah penghargaan khusus untuk kategori Lifetime Achievement, Legends Awards dan Alternative Market.

Respect & Unity For All


Bondan & Fade 2 Black kembali meluncurkan album keempat bertajuk Respect & Unity For All (RUFA). Nama ini didapat dari penggabungan tiga album sebelumnya, Respect (2005), Unity (2007) dan For All (2010).
"Pilihan judul ini terlahir dari spirit bahwa jika setiap individu saling menghargai (respect), maka akan menimbulkan persatuan dan pada akhirnya manfaatnya akan dinikmati oleh kita semua," ucap Bondan.
Seperti album-album terdahulunya, Bondan Prakoso berperan besar dalam penggarapan album RUFA yang bertindak sebagai produser, arranger, vokalis dan bassist. Sedangkan Fade 2 Black yang digawangi Tito a.k.a Titz, Ari a.k.a Santoz dan Eza a.k.a Lezzano fokus dalam membuat lirik.
Bondan menuturkan, semua lagu yang tercipta tanpa konsep yang jelas. Apa yang ada di kepala, katanya, itu yang dikeluarkan.
"Project tanpa konsep lebih mengutamakan kreativitas. Apa yang ada di kepala saat itu, itu yang kita buat," terangnya.
Ada 10 lagu di album ini, pesan sosial masih nempel dalam setiap lagunya. Termasuk carut marut kondisi di Indonesia yang diwakilkan oleh lagu yang memberi semangat, "Tak Terkalahkan".
"Kita disini punya ide yang beda kenapa pilih lapangan, kita menyampaikan prihatin dengan kondisi kita di Tanah Air. Kita menggambarkan keadaan sosial meskipun agak sedikti naif memang faktanya seperi itu di Indonesia," ucap Bondan
Selain membawa pesan sosial, Bondan & Fade 2 Black mendedikasikan sebuah lagu bagi sosok seorang ibu dengan judul "Pelita Hidup" yang sarat akan irama musik jazz/fussion yang mengalir dengan apik
"Filosofi yang kita ambil, yang kita terapkan dalam lagu-lagu itu sudah cukup merepresentasikan pesan yang ingin kita sampaikan," tandasnya.

duo The Virgin


Grup duo The Virgin baru menyelesaikan tur keliling kota untuk mempromosikan albumnya. Berbagai pengalaman unik pun dirasakan, karena mereka harus melakukan perjalanan selama satu bulan di dalam bis.
"Kita tur sebulan enggak pulang, perjalanannya naik bis dari kota ke kota. Jadi kita banyak tidur di bis. Di hotelnya dari malam ke pagi doang. Tapi kita senang banget bisa datangin Virginity (penggemarnya) yang kotanya belum pernah kita jamah," kata Mitha
Selama itu, mereka mengaku tetap menikmati perjalanan tersebut meski harus makan dan tidur di dalam bis.
"Mandi sih bersih, di pom bensin. Bersih-bersih saja (cuci muka), karena kegiatannya itu emang padat banget," ungkap Mitha.
Namun mereka bersyukur, selama perjalanan tidak menemukan kendala yang berarti dan bisa selamat sampai tujuan.
"Alhamdulillah kalau kejadian band kempes enggak ya, perjalanan lancar," tandasnya.

Free On Saturday


Free On Saturday (FOS) tampil di pergelaran musik bergengsi, Hard Rock Calling yang berlangsung di London, Inggris, pada 13-15 Juli 2012 kemarin
Band yang dianggotai Ariyo Wahab (vokal), Coki Momo Nutz (gitar), Bey Blue (keyboard), dan Robby (drum) tampil di sana setelah jadi juara tiga pilihan tim juri Hard Rock Rising Global Battle of The Band 2012.
Selama berada di Negeri Elizabeth, FOS tidak mau menyia-nyiakan kesempatan mengunjungi makam seorang musisi genius Jimi Hendrix yang meninggal pada 18 September 1970 di umur 27 tahun.
“Kalau sudah di sana (London) enggak mungkin kita cuma tidur-tiduran doang. Pasti kita manfaatin buat jalan-jalan, masa sudah jauh-jauh cuma tidur. Paloh tuh katanya mau nyekar ke makam Jimmy Hendrix,” ujar Ariyo
Coki menimpali,“Di London itu banyak banget loh tempat yang sakral, makanya nanti mau kita kunjungi."
Di Hard Rock Calling, FOS akan berbagi panggung dengan para legenda dunia seperti Paul Simon, Bruce Springsteen, dan Soundgarden.